Menu 

Masjid, Rumah Allah yang Mulai Dilupakan

Monday, June 20th, 2011 | Dilihat : 1800 kali

 

Ust Yusuf Mansyur menjadi khotib istimewa di masjid  kampus Unissula pada (17/6). Dalam  khutbah di depan lebih dari 4.000 jamaah tersebut Ia mengajak pada kaum muslimin untuk menjadikan masjid sebagai sentral kehidupan.  Baik untuk meraih dunia maupun akherat. Bagaimana seorang muslim mau sukses jika ia jauh dari masjid, dan bahkan mencari solusi di tempat lain. Bahkan kita lebih banyak melupakan Allah dan tidak melibatkan-Nya dalam semua urusan kehidupan kita. Kita lebih banyak shalat di rumah, dikantor dan bukannya di masjid padahal di masjid lebih utama.

 

Ust Yusuf melontarkan pertanyaan yang menggelitik. Jika kita sedang memerlukan uang untuk membeli motor, kira-kira apa yang akan langsung kita lakukan?.  “Kebanyakan kita akan menjawab pergi ke dealer motor”. Ia melanjutkan khotbahnya, pergi ke dealer motor itu memang betul, tapi yang paling utama bagi kita sebagai muslim justru kita harus pergi ke masjid terlebih dahulu bermunajat meminta kepada-Nya. Kenapa? Karena di masjid kita bisa langsung meminta kepada Allah “Sang Maha Pemberi” Berapa  banyak uang yang kita butuhkan dan niscaya Allah akan mengabulkan permohonan kita sebagai hamba yang selalu ingat kepada Sang Khalik. Jika kita yakin pada pertolongan Allah maka kita akan mendapatakan (If you believe in God you will get something in return)


Selanjutnya, Ustad Yusuf Mansyur bercerita tentang sebuah kisah menarik tentang keluarga miskin. Sang ayah bertanya kepada anak-anaknya ingin makan apa hari itu. Sang anak menjawab ingin makan pecel lele. Tak lama kemudian, sang ayah mengajak anak-anaknya ke masjid. Sang anak penasaran dan bertanya, “Loh, kok malah ke masjid Pak. Apa hubungannya sama pecel lele?” Dengan bijak, Sang ayah menjelaskan jika kita sedang membutuhkan atau menginginkan sesuatu, apapun itu, kita harus segera bergegas ke masjid dan meminta langsung kepada Allah. Sebagai hamba Allah, kita harus yakin dan percaya jika masjid yang sering disebut Rumah Allah merupakan jembatan langsung kita dalam menghadap Allah. Setelah mendapat ceramah singkat dari sang Ayah, anak-anak berdoa dan memohon kepada Allah jika hari ini bisa makan pecel lele.

 

Tak lama kemudian, datanglah sahabat sang ayah ke rumah keluarga miskin tersebut dan mengajak sang ayah mencari makan. Setelah berputar-putar, akhirnya ia mengajak sang ayah tersebut mampir di warung pecel lele. Singkat cerita, ia membelikan 10 bungkus pecel lele untuk keluarga miskin tersebut. Tidak hanya pecel lele tapi sahabat sang ayah tersebut juga memberikan oleh oleh serta memberikan uang jajan pada ke empat anak keluarga miskin tersebut. Allah akan memberikan jauh lebih banyak dari apa yang diminta.

 

Kesalahan besar kaum muslim adalah lebih banyak mengharap dan berkhidmad pada orang, lebih banyak berharap pada jabatan dan pertolongan duniawi, padahal Allah lah yang seharusnya kita mintai pertolongan karena Ia yang maha menolong dan tidak pernah mengecewakan hamba hambanya.

 

Dari cerita nyata tersebut, Ustad Yusuf Mansyur mengajak para jamaah untuk sedikit merenung dan mengambil pesan moral tentang arti penting Masjid. Beliau mengingatkan tentang berapa banyak orang yang semakin melupakan kehadiran masjid. Berapa orang yang masih rajin pergi ke masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada hari apa dan kapan masjid dipenuhi oleh umat muslim yang ingin mengadu dan curhat kepada Sang Pencipta.

 

Kehidupan duniawi sepertinya semakin membelenggu masyarakat dan membuat mereka amnesia akut terhadap tempat suci yang bernama masjid. Orang lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam untuk berjalan-jalan di mall daripada menginjakkan kaki di rumah Allah yang suci yang bisa memberikan kesejukan hati para umatnya. Orang-orang hanya akan memenuhi masjid ketika shalat Jum’at, tarawih pada pekan pertama, dan Shalat Ied. Selain itu, mereka lebih memilih pergi ke tempat yang menjanjikan surga sementara.

 

Di akhir khotbahnya, Ustad Yusuf Mansyur mengutip sebuah hadist tentang betapa agungnya peran masjid bagi umat Muslim “ Barang Siapa yang meminta kepada-Ku di rumah-Ku yang suci (masjid), maka tidak akan pernah Aku biarkan dia pulang dengan tangan hampa tanpa membawa suatu hasil apapun”. Lalu masihkah kita terus menyangsikan betapa Allah sangat menyayangi hambanya yang selalu ingin dekat dengan-Nya? Padahal pintu masjid selalu terbuka untuk kita yang ingin merengkuh nikmat dari Allah.

Related News