Forum Rektor Indonesia (FRI) sebagai organisasi kaum intelektual tertinggi di Indonesia menyadari peran pentingnya informasi dan teknologi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Untuk mengulas hal tersebut FRI menyelenggarakan ICT gathering & Gala Dinner Forum rektor Indonesia 2013 di Grand Sahid Jaya,Jakarta (29/8). Pembicara yang hadir antara lain sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi Prof Ir Nizam M.Sc Ph.D, Guru besar TI ITB Prof Dr.Ir Suhono HS, Rektor universitas Gunadarma Prof DR ES Margianti SE MM, Nicole Eaton dari Melbourne University, Wakil Ketua Dewan TIK Nasional Prof Dr Zaenal Hasibuan.
Ketua FRI 2013 yang juga rektor Unissula mejelaskan bahwa daya saing teknologi (ICT) dan sumber daya manusia menjadi salah satu faktor utama penentu daya saing bisnis dan ekonomi nasional. “hari ini kita tahu bahwa Asean sebagai center poin dari globally karena jumlah penduduknya yang besar dan jumlah perputaran ekonominya yang besar sehingga menjadi primadona, namun jumlah orang terdidik masih sangat rendah. Dalam hal ini, Rektor dan Perguruan tinggi, memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat tinggi untuk mendidik dan menyiapkan para lulusannya, agar mampu bersaing dan menjalankan peran sebagai penggerak ekonomi nasional, sekaligus berperan dalam mendukung berkembangnya Asean dan Asia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.”
Masih menurut Laode ICT merupakan salah satu infrastruktur utama yang dapat dimanfaatkan oleh setiap perguruan tinggi untuk membantu melakukan transformasi dan inovasi sistem pendidikan dan pengajaran guna meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan perguruan tinggi yang berdaya saing global.
“Peranan ICT sekarang ini bukan hanya menjadi sarana penunjang, namun harus menjadi sebuah budaya. Karena dengan sistem yang baru ini maka mestinya pendidikan harus lebih murah bukan menjadi lebih mahal, seperti filosofi yang ingin kita kemukakan bersama bahwa dengan sistem yang baru sebuah kampus mahasiswanya tidak terbatas pada mahasiswa yang berada dikampus tetapi mereka yang extended class sehingga satu universitas mahasiswanya bisa mencapai puluhan hingga ratusan ribu.”
FRI mendorong kepada seluruh Rektor dan para pimpinan akademisi perguruan tinggi di seluruh Indonesia, agar memiliki kesungguhan dan komitmen yang tinggi untuk melakukan transformasi, inovasi, serta perbaikan SDM,sistem, sarana dan prasarana pendidikan maupun pengajaran agar mampu menghasilkan lulusan yang global-competitive graduate. Yakni, lulusan yang memiliki daya saing global serta mampu berkontribusi dan berperan aktif dalam perekonomian dunia.
Sementara itu Prof Nizam dalam paparannya bangsa ini adalah bangsa yang besar. Sebagai anggota G-20 (economic size: 15), negara kunci ASEAN (total pocupulasi >600 juta), negara demokratis terbesar ke-3, negara mayoritas muslim terbesar, menghargai kebhinekaan, kaya sumber daya alam, politik dan ekonomi stabil (2011 pertumbuhan 6.4%).Maka dari itu untuk pengembangan jangan hanya difokuskan pada pengembangan insfrastruktur, harus melihatnya secara komprehensif dalam pengembangan TIK di kampus. Guna mewujudkan cyber generation, belajar dimanapun dimanapun sepanjang hayat melalui berbagai media dan cara, semua dengan informasi dan teknologi.
Wakil ketua dewan TIK menambahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa, maka tidak ada cara lain yakni dengan melakukan percepatan pengembangan teknologi atau harus adanya intervensi ICT dan tidak boleh dari satu anak bangsa ini yang tidak bisa mendapatkan akses informasi.
Gambar : Rektor Unissula, Prof Dr Laode M Kamaluddin