Dosen Unissula dr Eko Setiawan berhasil meraih gelar doktor dari Prodi Ilmu Kedokteran S3 UNS. Ia berhasil lulus dalam ujian promosi doktor (21/6/2023). Disertasi yang diujikan berjudul pengaruh Mesenchymal Stem Cells (MSCs) terhadap penyembuhan luka tikus wistar model perforasi duodenum. Para penguji yakni Prof Dr Ahmad Yunus, Prof Dr Reviono, Prof Dr Soetrisno, Prof Dr Bambang Purwanto, Brian Wasita PhD, Dr Agung Putra, Dr Risya Cilmiaty, Dr Eti Poncorini Pamungkasari, dan Dr Adi Muradi Muhar.
Penelitian tentang stem cells menjadi salah satu penelitian yang urgen di dunia kedokteran. Latar belakang penelitiannya yakni perforasi duodenum merupakan salah satu kegawatan bedah gastrointestinal dengan morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (kematian) tinggi. MSCs dapat memperbaiki penyembuhan luka dengan mensekresi sejumlah growth factors dan sitokin antiinflamasi.
Tujuan penelitiannya adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh MSCs terhadap penyembuhan luka perforasi duodenum. Metodenya MSCs diisolasi dari umbilical cord tikus dan disuntikkan ke daerah luka perforasi duodenum dengan dosis 1,5 x 106 untuk kelompok perlakuan 1 dan 3 x 106 untuk kelompok perlakuan 2.
Kelompok kontrol adalah tikus perforasi duodenum yang diinjeksi lokal normal saline. Ekspresi TGF-β, VEGF, dan IL-6 diukur dengan western blot, densitas mikrovaskuler diperiksa dengan imunohistokimia, sedangkan kolagen, fibroblas, derajat inflamasi, dan skor penyembuhan luka diperiksa menggunakan pemeriksaan histopatologi. Semua pemeriksaan dinilai pada hari ke-3 dan hari ke-7. Data dianalis dengan SPSS 25.0 dengan nilai signifikan p<0,05.
Kesimpulannya yakni pemberian MSCs dapat memperbaiki proses proliferasi dan angiogenesis, serta menurunkan proses inflamasi pada perforasi duodenum.