Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH mengukuhkan guru besar baru di kampus Unissula (29/12). Ia adalah Prof Dr Mutamimah SE MSi. Prof Mutamimah merupakan Profesor ke 11 di Fakultas Ekonomi Unissula. Merupakan profesor ke 28 di Unissula.
Prof Gunarto menyebut Prof Mutamimah sebagai cermin guru besar yang telah menerapkan konsep birrul walidain dalam kehidupannya. “Sangat tepat Unissula mengimplementasikan kampus birrul walidain (berbakti pada orang tua). Hari ini kita melihat contoh bagaimana kesuksesan Prof Mutamimah dalam mendidik putra dan putrinya dengan cinta dan kasih sayang. Juga bagaimana pengorbanan anak anak mereka meski dalam kondisi sulit di masa lalu namun tetap mengutamakan bakti pada orang tuanya. Sehinga kini putra dan putri Prof Mutamimah bisa menjadi orang yang sukses,” ungkap Prof Gunarto.
Sementara itu Prof Mutamimah dalam sambutan pengukuhannya mengenang perjuangannya hingga bisa meraih gelar Profesor. “Jika mengingat perjuangan di masa lalu hingga sampai mendapat gelar guru besar saat ini maka perjalannannya sungguh tidak mudah,” ungkapnya.
Ia melanjutkan “Suatu saat berkas disertasi saya yang telah dikoreksi oleh pembimbing jatuh berserakan di jalanan yang basah karena hujan sehingga tak bisa saya baca. Saya menangis namun pembimbing ternyata sabar dan membesarkan hati saya untuk terus berjuang menyelesaikan disertasi doktor di UGM Yokyakarta. Alhamdulilah hari ini saya berhasil meraih gelar profesor. Komentar para pembimbing saya adalah gas pol,” tuturnya.
Dikatakannya “Tidak mudah untuk meraih gelar profesor butuh banyak usaha ektra serta doa. Dan tentu kami mengucapkan terimakasih atas bantuan semuanya hingga saya bisa mencapai ini,” tambahnya.
Dalam orasi pengukuhan profesornya ia mengangkat tema tata Kelola perusahaan terintegrasi berbasis teknologi blockchain bagi UMKM produk dan jasa halal. Menurutnya UMKM memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Di tahun 2021 UMKM berkontribusi pada pertumbuhan produk dometik bruto sebesar 61,97 %. Juga menyerap 97% total tenaga kerja Indonesia. Salah satu usaha UMKM yang sangat potensial adalah UMKM produk dan jasa halal. Namun sayangnya potensi produk dan jasa halal di Indonesia belum di kembangkan dengan baik.
Ia mengungkap pertumbuhan UMKM sangat ditentukan oleh bagaimana para pelaku UMKM membuat keputusan pendanaan atau modal. Selain itu UMKM juga membutuhkan literasi keuangan yang memadai. “Jika literasi keuangan UMKM rendah maka akses keuangan UMKM tersebut juga terbatas,” ungkapnya.
UMKM juga membutuhkan tata kelola perusahaan yang baik. “Corporate governance adalah mekanisme sistem dan struktur untuk mengatur, memantau, dan mengendalikan perilaku pengelola UMKM untuk mengurangi penyimpangan dalam pengelolaan modal, meningkatkan transparansi, akuntabilitas, keadilan dan tanggung jawab,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan di era digital saat ini, siap tidak siap UMKM harus mampu mensikapi perubahan teknologi yang sangat dinamis ini. Salah satunya mengoptimalkan teknologi blockchain untuk mengakselerasi pengembangan UMKM produk dan jasa.
Blockchain terdiri dari kata block yang artinya kelompok dan chain yang artinya rantai dari berbagai kelompok mitra yang saling terkait dan terintegrasi. “19 juta pelaku UMKM masuk ekosistem digital tahun 2022. Peningkatan jumlah UMKM bertransformasi digital merupakan pondasi bagi Indonesai untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya,” pungkas Prof Mutamimah.
Turut hadir dalam pengukuhan tersebut antara lain Kepala LLDikti Wilayah VI Jawa Tengah Bhimo Widyo Andoko SH MH. Hadir pula Ketua Pembina YBWSA Drs Ahmad Azhar Combo, Ketua YBWSA Hasan Toha Putra MBA, Ketua bidang pendidikan YBWSA Tjuk Subhan Sulchan. Ketua senat Unissula Prof Dr Anis Masdurohatun, Wakil Rektor I Dr Andre Sugiyono, Wakil Rektor II Dedi Rusdi SE MSi Akt CA, Wakil Rektor III Muhammad Qomaruddin ST MSc PhD dan Dekan Fakultas Ekonomi Prof Dr Heru Sulistyo.
Profil Prof Mutamimah
Ia merupakan putri dari H Makmuri (alm) dan Hj Sitty Mariyam (alm) yang lahir di Tremas, Arjosari, Kabupaten Pacitan pada 13 September 1967. Sejak kecil anak ke enam dari tujuh bersaudara tersebut sudah dididik secara agamis. Sejak usia 6 tahun selain sekolah di SD juga sorenya sekolah Madrasah di Pondok Pesantren Tremas. Bakatnya yang cemerlang terlihat dari prestasinya yang selalu rangking 1 dari SD hingga SMA. Berhasil meraih Nilai Ebtanas Murni tertinggi tingkat SMA sekabupaten Pacitan. Demikian pula saat kuliah yang selalu mendapat beasiswa dari S1, S2, dan S3.
Ia merupakan penulis produktif yang telah menulis lebih dari 22 judul buku ajar, monograf dan bookchapter. Berhasil mempublikasikan banyak jurnal nasional dan internasional. Menjadi reviewer di jurnal nasional dan jurnal internasional. Mempublikasikan 33 artikel populer di media massa cetak dan online berskala nasional. Aktif sebagai trainer di berbagai korporasi dan BUMN seperti di PT Telkom Indonesia, Pertamina, Indonesia Power, Pegadaian, Antam, BRI, BI dan lainnya.
Kesibukan luar biasa sebagai dosen tak menghalanginya untuk berkontribusi positif dibidang sosial keagamaan. Kepeduliannya yang besar pada anak anak yatim, anak anak dhuafa dan tuna netra mengilhaminya mendirikan Panti Asuhan Al Ihsan Yaify Yogyakarta bersama tiga koleganya. Pantai asuhan yang didirikan tahun 2000 tersebut hingga kini terus memberikan beasiswa pendidikan dari SD hingga lulus kuliah. Tercatat lebih dari 200 alumninya sukses diberbagai bidang diantaranya menjadi pengasuh pondok pesantren penghafal Al Qur’an, menjadi pengusaha dan guru.
Ia juga mendirikan pondok pesantren Da’i Takwinul Muballighin Yogyakarta, para santrinya merupakan mahasiswa dari berbagai universitas yang hingga kini sudah meluluskan hingga angkatan ke delapan. Menjadi penasehat pada yayasan Rahmad Semeseta yang bergerak dibidang sosial, ekonomi dan keagamaan. Menjadi koordinator donatur di pantai asuhan Mafaza, pantai asuhan Al Wahab, dan ponpes penghafal Al Qur’an Deresan.
Keluarga selalu menjadi prioritas penting bagi Mutamimah, ia selalu menjalin keakraban dan kebersamaan dengan putra putrinya yakni Idlhar Naim yang merupakan pengusaha Menik Batik Mijen dan Hanan Ashrafi Noviandari yang berprofesi sebagai dokter, kebersamaan dengan menantu yakni Menur Ardaneswari dan Akbar Suryo Sadarpo, kebersamaan dengan para cucu yakni Gulshan Ihleya dan Erudit Ubud Sadarpo.