“Saat ini buku Cahaya Abadi Muhammad SAW karya Hojaefendi Muhammad Fethullah Gulen menjadi salah satu buku mata pelajaran di Universitas Alazhar demikian ungkap Ali Unsal PhD dalam seminar dan peluncuran buku tersebut di Unissula (14/11). Hingga kini buku setebal 1212 halaman tersebut telah terjual 1.750.000 eksemplar dan diterbitkan dalam 40 bahasa termasuk bahasa Indonesia.
Masih menurut Unsal salah satu bagian dalam buku tersebut berisi Rasulullah sebagai pendidik umat manusia, Nabi mendidik murid muridnya dengan sifat sifat mulia. Dalam mendidik umat, pertma-tama Rasulullah berinteraksi dengan akal hingga mencapai batas tertinggi yang mampu dicapai akal yang pada hakikatnya memiliki “dimensi kewahyuan”.
Setelah itu Rasulullah berinteraksi dengan roh untuk mengangkatnya ke martabat tertinggi yang lebih tinggi dari semua pencapaianyang dapat dicapai oleh murabbi (guru). Setelah dua tahap tersebut barulah Rasul berinteraksi dengan hati. Beliau mengajak hati mendatangi berbagai dimensi yang dirindukannya.
Selain ketiga elemn tersebut Rasul juga mampu membawa perasaan dan pelbagai esensi batiniah lain yang dimiliki manusia ke dimensi luhur yang tak dapat dijangkau oleh imajinasi manusia. Setelah berhasil mengantarkan roh akaldan hati murid muridnya ke ketinggian barulah Rasul membuka jalan ke arah pengembangan ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, tata negara, sistem militer, dan politik. Dengan risalah yang dibawanya Rasulullah mampu membentuk para murid muridnya menjadi pribadi pribadi yang mumpuni dalam mengatur pemerintahan, ekonomi, politik, dan strategi militer.
Unsal juga mengemukakan bahwa buku tersebut memiliki beberapa keunggulan antara lain mengambil sumber sumber yang shahih, gaya bercerita yang mengalir sehingga kita seolah di bawa ke kehidupan masa Nabi dan Sahabat serta memiliki daya solutif dalam setiap isinya.
Sementara itu Rektor Unissula Prof Laode M Kamaluddin yang juga menjadi pembicara pada kesempatan tersebut juga memuji buku tersebut. Menurutnya buku tersebut di buat oleh Fetullah Gulen dengan empat perspektif yakni kecintaan dan kasih sayang penulis pada Rasul Muhammad. Kedua, faktor kecerdasan penulis sehingga ia tidak latah dan asal ikut. Ketiga, mampu menampilkan kepribadian Rasul yang luar biasa dengan penuh diplomasi dan keempat adanya kepastian/ ketegasan Rasul dalam setiap langkahnya.
Peluncuran buku Fetullah Gulen ini merupakan salah satu rangkaian peringatan memperingati tahun baru hijriyah 1434 dan 50 tahun Unissula.
Gambar: Ali Unsal PhD pembicara dari Turki memberikan buku karya Fetullah Gulen kepada Rektor Unissula Prof Laode M Kamaluddin