Menu 

YBWSA Dorong Kebangkitan Seni Islami

Friday, June 3rd, 2016 | Dilihat : 391 kali

seni

Yayasan Badan Wakaf Islam Sultan Agung (YBWSA) mengadakan workshop kesenian islami dengan nara sumber Dr  Muhammad Abdullah MHum dan H Zawawi Imron di Aula lt. 10 Gedung Kuliah Bersama Kampus Unissula. (28/5)

Acara tersebut dibuka oleh Wakil Ketua YBWSA Drs Tjuk Subhan Sulchan dan dihadiri oleh jajaran pimpinan YBWSA. Hadir pula dalam acara tersebut Wakil Rektor III Sarjuni Sag MHum dan beberapa dekan dan dosen pengajar di lingkungan Unissula.

Dalam sambutanya Tjuk Subhan menerangkan pentingknya kita mempunyai pedoman yang jelas tentang kesenian yang islami. Seperti apa kesenian islam yang benar yang sesuai dengan syariat islam. Sehingga diharapkan dengan workshop ini bisa menjawab apa yg menjadi perdebatan kita selama ini tentang kesenian.

Sementara itu Muhammad Abdullah yang merupakan Dosen seni budaya Pasca Sarjana Undip dalam diskusi memaparkan bahwa kesenian Islam itu haruslah kesenian yang mendasar pada kaidah syariat Islam, bukan seni yang hanya berorientasi pada nafsu duniawi dan menjurus kepada kemaksiatan.

“Seni Islami adalah seni yang mengemban tugas kekhalifahan manusia, mengangkat derajat manusia sebagai khaira ummah” tegas Dr Muhammad Abdullah.

Selain itu pemateri selanjutnya H Zawawi Imron lebih menjelaskan tentang bagaimana implementasi kesenian secara islami. Karena ia merupakan salah satu maestro kesenian Islam  di Indonesia khusunya pada seni syair dan puisi.

Menurutnya pedebatan soal kesenian islami memang sangat sulit menemukan kata sepakat. Maka kita mengambil dasar implementasi kesenian berasaskan nilai manfaat. Selama kesenian tidak melenceng dari hakikat dan syariat Islam serta membawa manfaat seperti dakwah Islam, maka tidak perlu diperdebatkan.

“Selanjutnya tugas kita adalah menyeleksi. Tidak semua seniman muslim akan menghasilkan karya – karya islami. Oleh karena itu kita harus berpartisipasi dalam menghadirkan kesenian yang tidak hanya mengandung nilai hiburan tapi juga mengandung nilai dakwah islamiyah.” Pungkas Zamawi.

 

 

Related News