Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) terpilih menjadi tuan rumah kontes robot Indonesia (KRI) 2014 regional III yaang akan diikuti berbagai mahasiswa dari universitas se Jateng dan Yokyakarta yang akan berlangsung di Gor Jatidiri (8-10/5). Berbagai persiapan terus dilakukan untuk mensukseskan acara tersebut salah satunya adalah kunjungan juri lomba antara lain Dr Ir Wahidin Wahab MSc (Universitas Indonesia), dan Dr Ir Endra Pito Warno (PENS Surabaya) yang diterima langsung oleh Rektor Unissula Anis Malik Toha MA PhD dan panitia lomba Unissula (26/3) di biro rektor Unissula.
Anis menyambut baik terpilihnya Unissula sebagai tuan rumah kontes robot Indonesia regional III tahun 2014 dan mengharapkan perhelatan prestisius tersebut dapat menjadi media meningkatkan kreatifitas anak bangsa.
Dalam kesempatan tersebut Wahidin Wahab memaparkan standar operasional prosedur untuk mensukseskan berbagai perlombaan sejak dini. “Persiapan sejak dini dengan mempertimbangkan segala aspek sedetail mungkin merupakan salah satu kunci sukses acara karena lomba robot sangat memperhatikan detail detail kecil maupun hal hal umum seperti keamanan, penonton dan persiapan penunjang lainnya” ujarnya.
Lebih lanjut ketua dewan juri tersebut mengharapkan KRI yang terdiri dari Kontes robot ABU Indonesia (KRAI), kontes robot pemadam api Indonesia (KRPAI), kontes robot sepakbola Indonesia (KRSI), dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) akan berlangsung sukses di Semarang.
KRI merupakan kompetisi tahunan Dikti yang diselenggarakan guna menumbuhkembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa, mengaplikasikan iptek tepat guna ke dalam dunia nyata. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika. Serta membudayakan iklim kompetitif dilingkungan perguruan tinggi.
Pengembangan robotika merupakan salah satu hal penting di abad teknologi informasi ini dan menjadi tantangan tersendiri bagi akademisi di perguruan tinggi untuk mengkader mahasiswa mahasiswa yang kreatif dan inovatif dalam berpartisifasi membuat robot robot modern untuk mempermudah kinerja manusia dalam berbagai bidang.
Bagi perguruan tinggi kompetisi tersebut sangat pas dalam mengasah tumbuh kembangnya kreativitas dan inovasi melalui implementasi dan praktik nyata untuk memperkuat landasan teori yang telah didapatkan, mahasiswa harus dilatih untuk mengimplementasikan ide, gagasan dalam wacana-teoritis tersebut ke dalam dunia nyata. Kegiatan pengembangan gagasan teoritis menjadi penerapan teknologi yang nyata harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi menarik, dinamis dan tidak membosankan dan akan sangat bernilai lebih ketika mampu membuat temuan temuan baru di bidang robotika.
Kompetisi KRI tersebut juga bisa menjadi barometer sejauh mana kreatifitas dan kompetensi mahasiswa mahasiswa teknologi industri dari universitas di Jawa Tengah dan Yogyakarta di bidang robotik.
Gambar: Dari kiri Wakil Ketum Yayasan Tjuk Subhan Sulchan, Anis Malik Toha MA PhD, Dr Ir Wahidin Wahab MSc, dan Dr Mustaghfirin melihat simulasi kontes robot sepakbola Indonesia.