Sebanyak enam ekor sapi dan 17 kambing disembelih oleh panitia kurban Unissula Kamis (18/11) di kampus Kaligawe Semarang. Hewan kurban tersebut diberikan oleh civitas akademika Unissula, Yayasan dan juga rekanan Unissula seperti dari bank Jateng dan lainnya.
Hadir dalam upacara pembukaan sebelum prosesi penyembelihan antara lain Wakil Rektor (WR) 1 Drs H Widiyanto MSi PhD, WR II H Gunarto SH SE Akt M Hum, WR III dr H Muktasim Billah SpS. Menurut Gunarto esensi berkurban tidak hanya sekedar berhenti pada penyembelihan hewan kurban itu sendiri tetapi yang lebih penting adalah memahami philosopi berkurban dimana setiap muslim harus siap sedia berkurban memberikan yang terbaik bagi umat bangsa dan Negara sesuai dengan tugasnya masing masing. “Hal ini sangat penting tetapi terkadang acap kali dilupakan” ujarnya.
Sementara itu ketua panitia Zaenuddin SAg menyatakan, daging kurban akan didistribusikan pada masyarakat sekitar kampus, dosen dan karyawan serta masyarakat yang terkena bencana Merapi khususnya yang berada di Pabelan Magelang. “Ini merupakan bagian dari kepedulian kita pada saudara saudara muslim yang sedang terkena bencana” Ujarnya.
Masih menurut Zaenuddin “Dengan berat hati panitia kurban untuk tahun ini tidak bisa memenuhi permintaan beberapa lembaga yang telah mengajukan proposal seperti tahun tahun lalu karena sebagian daging kurban akan didistribusikan kepada para korban bencana Merapi di daerah Pabelan Magelang”. Sejak awal panitia kurban memang telah merencanakan untuk mendistribusikan sebagian daging kurban untuk para kurban Merapi dimana pendistribusiannya dikordinasikan dengan Human Care Sultan Agung yang memang telah berada disekitar daerah bencana membantu para korban pasca meletusnya Merapi (26/10).
Biasanya panitia kurban telah menerima banyak proposal dari berbagai lembaga jauh hari sebelum hari H penyembelihan untuk mendapatkan distribusi daging kurban. Bahkan tak jarang proposal datang dari berbagai daerah di luar kota Semarang.
Untuk memudahkan dan mempercepat proses penyembelihan serta pengulitannya, panitia kurban sengaja meminta bantuan tukang jagal propesional dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Semarang. Panitia juga memperketat penjagaan distribusi daging kurban untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan seperti kesemrawutan, berdesak-desakan dan lain sebagainya.
Korban Bentuk Uang
Menanggapi pertanyaan panitia tentang keabsahan serta boleh tidaknya hewan kurban diberikan dalam bentuk uang seperti yang sedang ramai dibicarakan baik di TV Facebook maupun Twitter, Dr Didiek Ahmad Supadie MY MM Sekretaris Yayasan yang juga dosen Fakultas Agama Islam menjelaskan bahwa “Secara fikih yang namanya berkurban ya penyembelihan dalam bentuk hewan yang telah memenuhi persyaratan bukan dibagikan dalam bentuk uang karena kalau dibagikan dalam bentuk uang hanya akan bernilai shadaqoh, tentu tidak semua perintah agama bisa dilogikakan meskipun kita boleh menggunakan logika dalam beragama”.
Gambar: H Gunarto SH SE Akt M Hum (kedua dari kiri) secara simbolis menyerahkan hewan kurban dari para shohibul kurban pada ketua panitia kurban Unissula