Unissula dan Rotterdam University tingkatkan kerjasama dalam berbagai hal salah satunya dengan merumuskan roadmap strategis untuk menjadikan Semarang sebagai smart city dengan dipadukan dengan water management. Gagasan itu disampaikan (20/8) di kampus Unissula dalam workshop yang dihadiri berbagai stake holder antara lain perwakilan Kenemterian Riset dan Pendidikan Tinggi, Nuffic Nesco Indonesia, BUMD, akademisi Unissula dan Rotterdam University Belanda.

Guru besar Fakultas Teknik Unissula Prof Dr Slamet Imam Wahyudi DEA merumuskan dua agenda utama yaitu water management dan smart city untuk kota Semarang. “Penerapannya harus mengkolaborasikan peran pemerintah, universitas, perusahaan, dan masyarakat,” jelasnya. Agenda ini akan dilaksanakan baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Prof Ricie Herkoop dari Rotterdam University mengungkapkan penanganan banjir, rob dan permasalahan menggenai dampak air jika dilakukan secara serius dan konsisten dapat membuahkan hasil yang memuaskan. Ia mencontohkan kota Rotterdam memiliki permasalahan kemudian mereka membuat strategi jangka panjang dengan Rotterdam climat change adaptation strategy yang melibatkan berbagai fihak termasuk universitas.

Sementara Ferdian Suprata dari Nuffic-Nesco Indonesia menuturkan, “Semarang harus menerapkan Water management dengan membangun sistem polder dan infrastuktur yang baik”.

Rektor Unissula juga mendorong para pemikir di kampus membantu mencari jalan keluar dari permsalahan yang di hadapi kota Semarang “Universitas harus turut berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan lingkungan di Semarang salah satunya penanganan banjir. Semarang harus banyak belajar dari Belanda, karena kita memiliki problem yang sama, bahkan lebih serius karena daratan Belanda berada tujuh meter di bawah permukaan air laut.” Demikian ungkap Anis Malik Thoha Lc MA PhD.

Gambar: Prof Ricie Herkoop memaparkan pengalamannya bagaimana Rotterdam mengatasi permasalahan air