Menu 

Unissula Raih APTISI AWARD 2015

Tuesday, April 7th, 2015 | Dilihat : 578 kali

Screen Shot 2015-04-07 at 2.14.43 PM

Unissula raih penghargaan APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) Award sebagai kampus bebas asap rokok dengan predikat tertinggi. Penghargaan tersebut diberikan langsung kepada Rektor Unissula, H Anis Malik Thoha Lc MA PhD dalam acara Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) Aptisi ke-7 di Batam pada hari Kamis (2/4) lalu. Unissula berhasil menyisishkan 28 Perguruan tinggi swasta lain dari seluruh Indonesia yang juga menjadi peserta kampus bebas rokok.

Gerakan kampus bebas asap rokok menjadi salah satu bagian fundamental dari Budaya Akademik Islam (BudAI) di UNISSULA. Hal itu tercermin dari adanya gerakan lingkungan bersih dan sehat (Thaharah) yang secara masif di realisasikan di UNISSULA. Spirit gerakan kampus bebas rokok di UNISSULA telah muncul 2-3 tahun sebelum deklarasi BudAI, ditandai dengan dikeluarkannya Surat Edaran Rektor Nomor: 4923/J/SA/XI/2002 Tentang Gerakan Kampus Bersih dan diperkuat dengan adanya Deklarasi Kampus UNISSULA Bebas Rokok oleh para pimpinan Universitas dan Fakultas pada tanggal 14 Nopember 2003. Dari disini UNISSULA optimis menjadi salah satu pioner dalam gerakan bebas asap rokok di lingkungan kampus karena kesadaran seluruh civitas akademika terkait besarnya madharat atau kerusakan yang ditimbulkan oleh asap rokok itu sendiri.

Wakil Rektor III Unissula, Sarjuni SAg MHum mengungkapkan bahwa Aptisi Award yang diterima oleh Unissula adalah satu bentuk penghargaan sekaligus tantangan bagi Unissula untuk bekerja lebih keras guna mewujudkan kampus bebas asap rokok. “ Unissula bangga sekali mendapatkan anugerah ini, namun anugerah Aptisi award sebagai kampus model yang diterima unissula selain menjadi pnghargaan juga menjadi tantangan bagi segenap civitas akademika Unissula untuk bekerja lebih keras lagi guna mewujudkan kampus bebas asap rokok. Secara umum, penghargaan ini juga diharapkan memacu semangat kampus-kampus lain untuk menjaga institusi mereka dari bahaya rokok”, ungkap Sarjuni.

Related News