Rektor Anis Malik Thoha MA PhD secara simbolis menyerahkan 25 hewan qurban yang terdiri dari delapan sapidan  17 kambing kepada panitia qurban dalam prosesi penyembelihan qurban di kampus Kaligawe (7/10). Hewan qurban tersebut berasal dari ketua umum yayasan, rektor, para wakil rektor, dekan, dosen, dan pegawai di lingkungan Unissula.

Anis Malik dalam sambutannya menyatakan spirit berkurban diperlukan dalam kehidupan aktual “Pengorbanan diperlukan dalam segala aspek agar kita mendapatkan kehidupan yang layak dan manusiawi.  Demi cita cita kita harus berkorban atau justru jika tidak mau berkorban maka kitalah yang akan menjadi korban. Akal yang sehat akan memilih untuk berkurban” ungkapnya.

Tradisi berkurban secara syariah diawali oleh  Nabi Ibrahim dan diteruskan oleh Nabi Muhammad hingga sampai ke kita saat ini.  Berkurban dengan niat yang iklas merupakan bentuk penghambaan kepada  Allah dan kita iklas mengikuti jalan Allah. Dan Allah akan mengganti pengorbanan kita yang sedikit itu dengan pahala yang lebih baik. Dalam hidup kita akan menemui banyak ujian dari Allah. “Seberapa besar kecintaan kita pada harta, pada kekuasaan dan symbol keduniawian lainnya di banding kecintaan kepada Allah dan melalui ibadah qurban kita belajar tentang hal itu.  Nabi bersabda  barang siapa mendapat keluasan riski dan ia tidak melaksanakan kurban maka jangan sekali kali mendekati tempat Sholat (ied)” pungkas Anis.

Gambar: Rektor Anis Malik Thoha MA PhD (kedua dari kiri) secara simbolis menyerahkan 25 hewan qurban kepada ketua panitia qurban Drs Nurul Yaqien (paling kiri).