Menu 

Unissula Launching Mobil Hybrid

Sunday, July 8th, 2012 | Dilihat : 465 kali

Fakultas Teknologi Industri (FTI) Unissula akan segera melaunching dan memperkenalkan kepada masyarakat mobil hybrid yang diberi nama H-MOLEX. Launching secara simbolis  akan dilakukan oleh Gubernur Jateng H Bibit Waluyo di pelataran Kantor Gubernur Jawa Tengah dalam beberapa hari ke depan sebelum Ramadhan. Demikian ungkap Dekan FTI Unissula Ir H Sukarno Budi Utomo  MT (8/7).

Dukungan peluncuran MOLEX telah mengalir dari berbagai fihak baik pemerintah, swasta, maupun internal kampus sendiri. Dalam silaturahmi dan audiensi  ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jateng pada (4/7) juga mendapat sambutan yang sangat baik. Setelah melihat profil dan berbagai keunggulan mobil tersebut Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jateng Ir Teguh Dwi Paryono MT juga telah memberikan surat rekomendasi agar mobil tersebut dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (Muri). Hal itu sangat pantas mengingat MOLEX merupakan mobil listrik pertama yang memanfaatkan tiga sumber energi sedangkan mobil listrik yang telah ada maksimal menggunakan dua sumber energi. Lebih lanjut Sukarno menambahkan dukungan dari pimpinan kampus maupun yayasan serta Kadin Jateng juga sangat baik, dimana koordinasi dengan semua fihak akan terus dilakukan agar launching dapat berjalan sukses.

MOLEX  merupakan Mobil Hybrid kreasi para Dosen, Laboran dan gabungan Mahasiswa Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Informatika dan Teknik Komputer di fakultas Teknologi Industri Unissula.

Masih menurut Sukarno tim MOLEX Unissula  juga antusias dan siap mengembangkan mobil listrik tersebut dan berpartisipasi dalam pengembangan mobil listrik nasional sebagaimana yang sedang digagas pemerintah saat ini.

Adapun pengembangan mobil hybrid di Unissua sudah berlangsung lama diilhami oleh beberapa hal sebagai berikut isu tipisnya ketersediaan energi di alam ini, utamanya energi yang bersumber dari minyak dan gas, membuat manusia berfikir dan berlomba untuk mendapatkan energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk menopang kehidupannya. Tidak hanya itu, berbagai upaya dilakukan untuk melakukan penghematan terhadap energi yang digunakan, guna memperpanjang usia penggunaan energi tersebut sekaligus menjaga ketersediaannya untuk jangka panjang.

Salah satu bidang yang paling banyak menyedot energi adalah bidang transportasi, dimana manusia memerlukannya untuk bergerak dan berpindah tempat untuk berbagai kepentingan. Selama ini energi yang digunakan sebagai bahan bakar sarana transportasi seperti sepeda motor, mobil, pesawat, kapal, kereta api dan moda transportasi lainnya adalah bahan bakar minyak yang ketersediaannya di alam disinyalir semakin menipis. Untuk itulah bermunculan ide untuk menggantikan energi tersebut dengan energi alternatif yang murah dan tetap ramah lingkungan. Salah satu pilihan yang populer adalah memanfaatkan energi listrik yang selama ini digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun industri. Walaupun sudah ada kereta api yang menggunakan energi listrik, namun keberadaannya harus senantiasa tersambung dengan sumber energi utama yang digunakan.

Dari itu lah,  seiring dengan mendesaknya tuntutan akan energi alternatif, FTI Unissula telah lama menggagas, merancang dan merealisasikan penggunaan energi alternatif di bidang transportasi berupa pembuatan mobil hybrid, yaitu sebuah mobil yang menggunakan berbagai macam sumber daya dalam pengoperasiannya. Dalam hal ini FTI Unissula mengembangkan mobil hybrid bersumber daya dasar energi listrik, dimana seluruh putaran roda dan sistem kendalinya digerakkan dengan tenaga listrik.

Berawal dari TIO

Di awal pengembangannya, mobil hybrid ini terinspirasi oleh adanya berbagai sumber energi listrik yang bisa didapatkan. Selain bisa mendapatkan pasokan sumber energi listrik dari PLN, dapat juga didapatkan dari generator, accumulator (accu/aki), sel surya, tenaga angin, ketel, turbin dan lain sebagainya. Dari ide dasar itu, muncullah gagasan untuk menciptakan mobil hibrid yang diberi nama “TIO” yang merupakan kependekan dari Three In One, yakni mobil listrik dengan memanfaatkan pasokan energi listrik dari aki, sel surya dan generator listrik (genset).

Mobil “TIO” ini menggunakan penggerak berupa motor DC (Direct Current/Arus Searah) dengan energi utama berupa aki yang disusun secara seri-paralel dan secara khusus dikontrol dengan sistem kendali daya listrik hasil rancangan dosen dan mahasiswa FTI sebagai Tim Pembuatan Mobil Hybrid. Rangkaian aki tersebut awalnya mendapatkan pasokan energi listrik dengan sistem pengisian (charging) dari listrik PLN. Setelah penuh terisi, sumber PLN dilepas, dan aki siap untuk menggerakkan motor listrik yang terhubung langsung dengan roda-roda, dengan manajemen catu daya diatur oleh sebuah rangkaian kendali dan regulator listrik.

Selama terlepas dari pasokan listrik PLN, aki tetap mendapatkan pasokan energi listrik yang bersumber dari sel surya dimana arus yang keluar dari sel surya sudah berupa tegangan listrik searah (DC). Sekali lagi dalam pencatuan dari sel surya ke aki ini pun diperlukan rangkaian regulator khusus yang bertugas untuk memantau tinggi rendahnya tegangan listrik yang didapat dari sel surya, karena tegangan yang dihasilkan sangat bergantung pada pancaran sinar matahari yang diterima oleh sel surya.

Ketika pasokan dari aki terpantau mulai menipis, sementara sel surya tidak bisa optimal bekerja karena tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, maka sistem kendali daya mobil “TIO” secara otomatis akan menghidupkan genset dan pencatuan langsung diambil alih oleh genset tersebut, sehingga listrik di aki akan tetap terjaga dan roda-roda akan terus berputar.

Tim Mobil Hybrid FTI terus berusaha mengembangkan mobil “TIO” dengan senantiasa mengadakan riset untuk mencapai kesempurnaan yang diinginkan. Kali ini pengembangan tertuju pada mesin penggerak yang berupa motor listrik. Pada rancangan mobil “TIO” sebelumnya, motor menggunakan sistem 2 motor brush-less yang langsung terhubung ke roda penggerak, yang dalam hal ini mengalami kendala saat starting atau pada saat mobil mulai berjalan dan membutuhkan torsi yang tinggi. Oleh karena itu itu, tim beralih untuk menggunakan 1 motor listrik bertorsi besar dengan sistem gardan ber gear box, dengan transmisi torsi otomatis sesuai pijakan gas yang diberikan. Sedangkan sistem catu daya masih sama seperti pada rancangan sebelumnya dengan penyempurnaan pada sistem kendali. Hasil rancangan dan realisasi kali ini diberi nama “H-MOLEX” yang merupakan kependekan dari Hybrid Mobile Electric, yang saat ini telah siap dilaunching dan diperkenalkan ke masyarakat luas.

Related News