Unissula mengadakan video converence dengan Iraqi University (Iraq) di kampus Kaligawe Semarang (11/4). Hal itu merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang telah dibangun sebelumnya. “Ide video conference ini merupakan hasil follow up MoU yang telah disepakati antara Prof Dr Laode M Kamaluddin (Rektor Unissula) dengan Prof Dr Ziyad Mahmoud Rasheed (Rektor Iraqi University) dalam Educational Summit pada bulan November 2012 lalu.” Ungkap Muna Madrah MA (Sekretaris Badan Kerjasama Dalam & Luar Negeri Unissula).
Dalam video converence tersebut Unissula menghadirkan 12 dekan di lingkungan Unissula, para mahasiswa dari program double degree Sejarah Peradaban Islam yang hampir semuanya fasih berbahasa Arab dan Inggris. sedangkan dari pihak Iraqi University hadir Head of Departemen, Dekan dari masing-masing konsentrasi jurusan, dan perwakilan dari Kementerian Iraq untuk Pendidikan dan Budaya.
Muna Madrah mengungkapkan perbedaan jarak, waktu, seharusnya tidak menjadi penghalang untuk saling bersilaturahmi dan membangun kerjasama pendidikan dengan semua pusat pusat pendidikan di seluruh dunia, meski berbeda benua sekalipun. Masih menurut Muna, Iraqia University merupakan universitas berkelas yang kembali membangun masa depan pendidikannya. Iraq sebagai salah satu negara yang pernah mencapai kejayaan peradaban di masa lalu masih tetap menjadi salah satu rujukan penting hingga saat ini, terlebih setelah konflik berkepanjangan selesai.
Rektor Unissula mengungkapkan Unissula akan terus mengintensifkan kerjasama dengan universitas universitas terbaik di dunia tidak hanya dengan universitas universitas di Eropa, Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika, tapi juga Afrika. Unissula harus masuk dalam global culture pendidikan internasional secara cerdas dan setiap fakultas harus bisa menangkap peluang dan mengeksplorasi bentuk kerja sama dengan Iraqi University melalui pertukaran mahasiswa, dosen, visiting proffesor, kolaborasi riset dan kerja sama lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihak Iraqi University menyampaikan visi, misi, serta program program pendidikan yang bisa dikerjasamakan. Terlebih sebagai universitas negeri mereka mendapatkan dukungan penuh dari kementrian pendidikan pemerintahan Iraq.
Dalam video converence tersebut Dekan Fakultas Kedokteran Unissula,Dr dokter H Taufiq R Nasichun MKes Sp And, menyampaikan bahwa Kedokteran Unissula berencana membuka program pascasarjana yang khusus mempelajari tentang penyakit degeneratif, hal ini dipicu oleh komposisi jumlah orang usia lanjut yang semakin lama semakin melebihi usia produktif dan tentunya harus menjadi perhatian yang khusus.Taufiq membuka sangat terbuka untuk membangun kerjasama di bidang ini setelah sebelumnya berhasil menjalin kerjasama intensif dengan fakultas kedokteran di Hiroshima University.
Sementara Dr H Ghofar Shidiq Mag, Dekan Fakultas Agama Islam menyatakan keinginannya untuk bisa melakukan general stadium (kuliah umum bersama) dengan pengantar bahasa Arab via video conference serta pertukaran mahasiswa dan dosen.
Video conference ini berbeda dengan video conference pada umumnya seperti Skype, G-talk, YM, ataupun messenger lainnya. Karena dalam video conference masing-masing pihak membutuhkan alat khusus dan juga IP untuk bisa terkoneksi antara satu dengan yang lain. Salah satu kelebihan teknologi video conference ini adalah dapat menampilkan ruang gerak yang lebih luas sehingga bisa dilakukan di ruangan besar seperti hall dan dihadiri orang banyak, serta suara yang lebih jernih sehingga suasana diskusi menjadi lebih hidup dan interaktif.
Langkah Unissula untuk selalu in line dengan perkembangan ICT sepertinya bukan isapan jempol belaka. Setelah launching T-DMB, Unissula mulai mengepakkan sayap untuk bisa berinteraksi dengan institusi pendidikan di luar negeri dan melibatkan civitas akademika dari tingkat pejabat akademik, dosen hingga mahasiswa melalui video conference yang berdurasi kurang lebih dua jam itu.