Menu 

Teknik Unissula Dorong Percepatan Penanganan Banjir

Thursday, February 15th, 2018 | Dilihat : 386 kali

(13) Banjir

Unissula bekerjasama dengan Rotterdam University of Applied Science (RUAS) Belanda serius tangani problematika banjir dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan, seperti workshop water management dengan tema flood control, polder system, and pumping di kampus Unissula bertempat (13/2).

Hadir sebagai pembicara, Doug Darville (Technical Manager of Grundfos Pump), Jonathan Lekkerkerk MSc (Senior Lecture of RUAS), serta Prof Dr Ir Slamet Imam Wahyudi DEA (Ketua Program Doktor Teknik Sipil Unissula). Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan para stakeholder seperti BUMN dan pemkot.

Acara diisi dengan presentasi profil grundfos pomp, topik pumping system in flood control yang disampaikan oleh Doug Darville, hydrological and spatial analysis in flood control oleh Jonathan Lekkerkerk, dan flood control in delta area oleh Prof Imam Wahyudi.

Dalam paparannya tentang hidrologi dan analisis spasial dalam pengendalian banjir, Jonathan mengatakan “Kita membutuhkan sistem pompa yang berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan banjir ini.

Beberapa poin yang perlu diperhatikan diantaranya adding value for specifier, a wide range of flood control solutions, designing food control systems, serta basic pumping station layout.”  Ia juga menjelaskan sistem kerja pompa yang bisa diterapkan di area Semarang, sebagaimana yang sudah diaplikasikan di Belanda.

Sementara itu Prof Imam mengatakan “Unissula terus concern dalam penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang penanganan banjir.” Kata profesor yang mendirikan pusat studi delta center of climate change pertama di Indonesia ini. “Melakukan program rutin di wilayah Semarang dan Pekalongan, memfasilitasi Pemda untuk menangani persoalan banjir. Pemerintah terus mencoba memberikan solusi, tidak hanya menggunakan teknologi pompa, namun juga menambah area penampung air.”

Imam mengatakan optimis bisa mengatasi persoalan banjir di Semarang, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama serta penanganan yang komprehensif.  ”Kondisi tanah di Semarang bagian utara selalu mengalami penurunan setiap tahun, sementara air laut semakin naik. Solusinya harus menambah catchment area, storage air bersih untuk menampung air hujan, serta kolam retensi untuk pompa di beberapa titik.” Tuturnya.

Related News