Menu 

Tantangan Guru di Sekolah Dasar

Thursday, June 5th, 2014 | Dilihat : 1474 kali

Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan kususnya di sekolah dasar, program studi pendidikan guru sekolah dasar fakultas ilmu keguruan dan ilmu pendidikan Unissula menyelenggarakan seminar nasional dan call for paper dengan tema “Pendidikan menuju Generasi Emas“ pada sabtu (31/5) di aula lantai 3 gedung As’Syafei .

Seminar nasional tersebut mengundang 3 pembicara sebagai pengamat serta praktisi pendidikan. 3 pembicara tersebut yaitu Prof. Dr. Rustono, M.Hum guru besar Unnes, Drs. Bunyamin, M.Pd. dari kepala dinas pendidikan kota semarang, Subagyo, S.Pd peraih guru berprestasi tingkat nasional. Prof. Rustono menyampaikan tentang pemantapan kurikulum 2013 di sekolah dasar bahwa dalam pendidikan di sekolah dasar itu harus benar-benar memperhatikan masalah 8 standar pendidikan, yakni mulai dari standar isi, standart proses penilaian, standart proses pembelajaran, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pembiayaan, serta standar pengelolaan. Lanjutnya setelah itu selesai masih ada masalah lagi yang harus diperhatikan dan harus di kuasai yaitu mengenai kemampuan-kemampuan yang akan di hadapi di masa depan. Kemanpuan masa depan tersebut adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikit jernih dan kritis, kemampuan mempetimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, dan kemampuan hidup dalam masyarakat global.

Tak hanya itu yang akan dihadapi guru sekolah dasar. Prof. Rustono juga menyampaikan beberapa tantangan yang akan di hadapi oleh calon guru di sekolah dasar, tantangan tersebut antara lain; beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter dan menitik beratkan pada aspek kognitif. Jadi pesannya calon guru serta yang sudah berprofesi sebagai guru haruslah memperhatikan masalah-masalah dalam pembelajaran di sekolah dasar.

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Tambahnya

Dalam kesempatan seminar tersebut Subagyo selaku penerima penghargaan guru prestasi tingkat nasional pada tahun 2013 tersebut memaparkan tentang impelementasi pembelajaran di sekolah dasar berdasarkan kurikulum 2013. Dirinya menjelaskan bahwa ada perubahan paradigma pendidikan yaitu Antara lain : Olah hati, dimana dalam pendidikan juga harus membentuk keimanan dan ketakwaan siswa. Olah pikir, membangun manusia yg intelektual akademis, Olah rasa, membangun siswa dengan halus perasaan, Olah raga, membangun manusia dengan fisik yang tanggguh karena kebugaran jasmani pun menjadi penting di dalam pendidikan.

Seminar tersebut diikuti oleh sekitar 500 peserta yang terdiri dari para guru sekolah dasar dan mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar sekitar kota semarang

Related News