Rektor Unissula Prof Laode Masihu Kamaluddin menjadi pembicara pada pre summit Asia Media Summit (AMS) 2013 di Manado (28/5). Dihadapan 350 delegasi dari 35 negara tersebut Laode membawakan tema media ethic in the age in sosial media. Menurutnya dunia telah sampai pada era sosial media, semua orang terkoneksi di sosial media.
Menurutnya keterbukaan informasi saat ini bukanlah sebuah berita baru, pengguna internet di Indonesia saat ini lebih dari 60 juta orang dan 60% dari mereka berumur 12-35 tahun atau seringkali disebut generasi digital. Di Indonesia sosial media telah menjadi kekuatan tersendiri, tren sosial media yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini turut membentuk opini masyarakat dan media sebagai sumber informasi seringkali memberitakan secara berlebihan sebuah kasus misalnya Eyang Subur dan Ahmad Fatanah. Sehingga hal itu menjadi penghakiman opini massa. Pada titik itulah etika media dipertanyakan.
Tema tersebut mendapat apresiasi dari delegasi yang hadir karena dalam diskusi panel ternyata beberapa delegasi dari negara lain juga pernah menghadapi kasus serupa.
Sementara itu direktur Asia Fasific Institute for Broadcasting Development (AIBD) Yang Binyuan dalam sambutannya mengatakan AMS ke 10 di Manado diharapkan mampu membantu pekerja media (broadcaster) mengidentifikasi bagaimana harus bergerak dan menghadapi industri di masa depan. Berbagai tuntutan bagi media telah datang dianaaranya adalah perubahan pada teknologi digital, karakter penonton, munculnya era sosial media, dan bisnis model baru yang menuntut kreatifitas. “Maka disinilah saatnya mencari solusi dan inovasi untuk membentuk strategi masa depan tersebut” Ujarnya.
Dalam AMS di Manado tersebut Unissula yang merupakan satu satunya anggota AIBD dari kalangan universitas mengirimkan 11 delegasi terdiri dari kru Unissula TV, Badan PR, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri dan Mahasiswa Fakultas Teknik.
Gambar : Rektor Unissula Prof Laode Masihu Kamaluddin menjadi pembicara pada AMS ke 10 di Manado yang dihadiri 350 delegasi dari 35 negara.