Menu 

Rafidah Sarjana Kedokteran Termuda

Wednesday, April 20th, 2016 | Dilihat : 827 kali

rafidahhemi

Dalam wisuda ke-71 Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang yang diselenggarakan di Aula Fakultas Kedokteran (18/4). Dalam prosesi tersebut satu diantara 224 wisudawan Fakultas Kedokteran, yaitu Rafidah Helmi, tercatat sebagai wisudawan termuda.

Rafidah merupakan putri pasangan Ajun Komisaris Besar Polisi purnawirawan Helmi dan Rofiah itu, mampu lulus sebagai sarjana kedokteran di usianya yang baru 17 tahun lebih delapan bulan. Ia mengaku dirinya tidak mengalami kesulitan belajar dengan teman satu angkatan yang lebih dewasa, dan juga berprinsip tidak menyianyiakan masa mudanya untuk belajar dan mencapai cita-cita.

Menurut Rafidah, dirinya terbiasa dengan hidup disiplin karena dibesarkan di lingkungan pendidikan polisi. Setiap pagi bunyi terompet membangunkan orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya, sehingga ia terbiasa dengan aturan kedisiplinan polisi.

Ada pengalaman unik di balik keberhasilan Rafidah menjadi sarjana kedokteran termuda. Perempuan kelahiran Sukabumi, 31 Juli 1989 itu, hanya duduk di bangku nol kecil selama satu hari di Taman Kanak-kanak (TK) Kemala Bhayangkari Secapa Polri Sukabumi. Di hari berikutnya, dia dipindahkan ke bangku nol besar, karena dianggap sudah cakap membaca dan menulis.

Kemampuannya itu, membuat Rafidah diterima di Sekolah Dasar (SD) ketika berusia 4 tahun 10 bulan dan menyelesaikan pendidikan dasarnya itu selama lima tahun karena ia menempuh program akselerasi. Begitu pula saat Rafidah duduk di bangku SMP dan SMA, program akselerasi yang diikutinya membuatnya berhasil menyelesaikan setiap jenjangnya hanya selama dua tahun.

Ditemui usai acara wisuda, sang ibu menyampaikan bahwa keinginan Rafidah menjadi dokter terinspirasi dari kakaknya Riana Helmi yang berhasil menjadi dokter pada usia 17 tahun 11 bulan, yang juga menjadi lulusan termuda Kedokteran Universitas Gajahmada (UGM) tahun 2009. Rofiah berharap putrinya mampu menyelesaikan tahapan selanjutnya yaitu co-ass dengan baik dan lancar meski jauh dari orang tua.

Dekan Fakultas Kedokteran Umum Unissula dokter Iwang Yusuf MSi, menyampaikan rasa terima kasihnya bahwa Fakultas Kedokteran Unissula telah lama menjadi rujukan dan pilihan kuliah bagi anak anak cerdas dan berbakat dari seluruh Indonesia, termasuk Rafidah.

Ia juga mendukung potensi potensi terbaik dari seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan diri karena dalam sejarah banyak anak anak yang masih sangat belia bisa membuktikan kapasitasnya dengan sangat baik melebihi teman seusianya bahkan melebihi capaian usia di atasnya.  “Terkadang orang meragukan dokter usia muda dari segi kematangan, namum menurut pantauan kami, Rafidah tidak memiliki masalah dari sisi akademik. Ia berhasil mendapatkan indeks prestasi (IP) di atas 3 sebagaimana pernah diraih kakaknya,” jelasnya.

Iwang menambahkan, Unissula akan terus memantau  proses pendidikan Rafidah hingga mendapatkan gelar dokter, tanpa meninggalkan aspek-aspek penting yaitu aspek emosional, serta responsibility seorang dokter. Sehingga, pihaknya mampu menyakinkan masyarakat bahwa menjadi dokter di usia muda bukan berarti labil secara emosional. Ia berharap, Rafidah mampu melanjutkan pendidikannya bahkan hingga mencapai gelar doktor di luar negeri mengingat Indonesia membutuhkan banyak doktor terlebih ia masih muda dan memiliki masa depan cerah

Related News