Imam Kusmaryono, mantan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unissula periode 2016 – 2019 melaksanakan sidang promosi doktor di Unnes (28/2). Desertasinya berjudul daya matematis siswa SMP berdasar proses asimilasi dan akomodasi dalam memecahkan masalah geometri ditinjau dari taksonomi SOLO.
Penguji terdiri dari Prof Dr Fathur Rokhman MHum (Ketua Sidang), Prof Dr Agus Nuryatin MHum, Prof Dr Marsigit MA, Prof Budi Waluya,MSi PhD, Prof Drs Sukestiyarno MS PhD, Dr Nurkaromah Dwidayati MSi, Dr Dwijanto MS, dan Prof Dr Hardi Suyitno MPd.
Dalam disertasinya ia menyampaikan keterampilan proses mendasar yang harus dikuasai oleh seseorang adalah: tentang bagaimana berpikir, dan bagaimana mengatasi situasi dan masalah baru. Oleh karena itu pengembangan program pendidikan harus berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi (higher order thingking skills) yaitu daya matematis (mathematical power).
Daya matematis sebagai kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi merupakan sekumpulan kemampuan berpikir abstrak yang amat penting dikembangkan sebagai bekal siswa dalam aktivitas pemecahan masalah dan pencapaian karir di masa depan. Standar isi pendidikan dasar dan menengah kurikulum 2013 menyebutkan bahwa kompetensi pembelajaran matematika adalah memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
Pada dasarnya setiap siswa dapat dipandang memiliki kemampuan berupa daya matematis, tetapi tingkat berbeda-beda. Daya matematis dapat dianalisis dari proses berpikir matematis siswa saat memecahkan masalah. Proses berpikir matematis siswa dalam mengkonstruksi ide-ide dapat diukur melalui intepretasi kualitas respon siswa dalam menyelesaikan masalah dengan berpadu taksonomi structure of the observed learning outcomes (SOLO), observasi perilaku siswa selama proses pemecahan masalah dan melalui wawancara mendalam tentang proses berpikirnya dalam memecahkan masalah.