Institute Study Islam Darussalam (ISID) melakukan kunjungan ke Unissula (14/11). Acara tersebut berlangsung di Perpustakaan pusat Unissula. Rombongan berjumlah 46 pesarta yang tergabung dari 3 cabang ISID, yaitu Siman, Gontor Pusat dan Magelang. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Ust Asep (Dosen Fakultas Ekonomi Syari’ah ISID) dan Ust Royan Jayusman (Kajur Fakultas Ekonomi Syari’ah ISID). Dan hadir pula Dr Widiyanto (Wakil Rektor I), Dr H Ghofar Shidiq (Dekan Fakultas Agama Islam) dan Imam Munajat MA (Direktur Sjafruddin Center). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari serangkain acara Study Tour yang diselenggarakan ISID. Selaian itu,untuk mempererat hubungan yang sudah terjalin diantara keduanya.
Acara tersebut membahas mengenai ekonomi Islam. Dalam sesi itu, keduanya saling bertukar fikiran mengenai prinsip ekonomi Syari’ah. Saat ditanya oleh salah satu peserta, Widiyanto mengakui Unissula belum memiliki Fakultas Ekonomi Syari’ah. “meskipun kami belum memiliki Fakultas Ekonomi yang berbasis Islam, didalam konten perkuliahan Fakultas Ekonomi sudah dicantumkan mata kuliah ke Islaman sejak beberapa tahun yang lalu. Hal tersebut di perkuat oleh Ghofar bahwa “Secara amal kami memang belum memiliki Fakultas Ekonomi, namun secara disiplin ilmu kami sudah memulainya”.
Pada kesempatan tersebut Imam Munajat mengeluhkan “ Praktik riba saat ini tidak hanya terjadi pada dunia perbankan, namun sudah dipraktikan didalam system kenegaraan”. Ia semakin tergugah untuk melakukan perubahan di Dunia perekonomian. Dengan melakukan pengkajian Syari’ah secara terus menerus akan mampu melepaskan praktik riba. “Negara tidak akan usai dari krisis jika praktik riba masih terdapat dalam system kenegaraan” tuturnya. Sementara Royan mengatakan praktek muamalah di Fakultas Ekonomi Syari’ah lebih kepada menegemen. “Praktik muamalah yang kami lakukan cenderung pada wilayah managemen dan kami juga terus melakukan Islamisasi ilmu ekonomi di Fakultas “ ujarnya.
Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari Unissula kepada ISID dan begitu juga sebaliknya, ISID menyerahkan cinderamata kepada Unissula.
