Mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula yaitu Zhalilla Viola Risqa Setiani, Siti Firdha Ina, Shofuro Arrosyidah, Rakhma Nur Cahyaningrum, Tamara Sindy Pratama, Dimas Catur Wiraputra dan Veais Nindika Pratama melakukan gerakan peduli kesehatan mental. Kegiatan dilaksanakan (24/1) berlokasi di Kota Lama Semarang. Menurut Viola tempat tersebut dipilih karena selain menjadi tempat wisata yang sedang digandrungi oleh masyarakat lokal maupun yang berasal dari luar Kota Semarang, selain itu karena lokasinya yang mudah dijangkau dan juga banyak bangunan atau spot iconic yang menjadi daya tarik tersendiri. Gerakan ini diinisiasi oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental. Masih banyaknya stigma masyarakat luas menyakini bahwa orang yang memiliki gangguan mental ialah orang gila merupakan suatu hal yang keliru. Maka dari itu mahasiswa memberikan edukasi kepada masyarakat luas agar stigma tersebut perlahan memudar, jelas Viola. Sebelum menyelenggarakan gerakan ini, mahasiswa sudah membuat poster yang berisi ajakan agar masyarakat luas khususnya remaja untuk peduli dengan kasus bunuh diri yang terjadi, dengan mengerti akan penyebab, dampak dan solusi diharapkan masyarakat bisa lebih mengerti bahwa setiap permasalahan itu ada solusi nya dan bisa diselesaikan dengan cara menghadapinya bukan untuk menghindari permasalahan tersebut. Dalam pelaksanaan gerakan ini, Mahasiswa memberikan edukasi mengenai apa itu kesehatan mental, apa saja yang termasuk gangguan mental, apa penyebab nya, dampak hingga solusi ketika gangguan mental tersebut berada di lingkungan terdekat atau bahkan dialami oleh diri sendiri. Sementara itu Shofuro menyampaikan gerakan peduli kesehatan ini dengan melakukan orasi mengenai pentingnya kesehatan mental oleh masyarakat, membagikan stiker yang berisi kata-kata penyemangat serta motivasi diri dan mengajak masyarakat untuk bertanda tangan bahwasanya masyarakat sudah peduli dan menyadari pentingnya kesehatan mental untuk kesehatan diri yang utuh sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Masih banyaknya masyarakat yang kurang mengerti, terkesan kurang peduli dan mengabaikan gangguan mental sehingga pada akhirnya sudah berada dalam tahap serius yang menyebabkan menimbulkan penanganan yang lebih esktra sehingga pemikiran tersebut perlahan perlu untuk dihilangkan yang sebetulnya memang kesehatan mental itu sangat penting. Seseorang bisa saja tidak mau makan, mengurung diri, berhenti melakukan aktivitas ketika suasana hatinya sedang tidak baik-baik, ini merupakan salah satu contoh bahwa kesehatan mental tidak bisa dianggap biasa dan bisa berdampak lain pada kesehatan fisik. “Maka dari itu disini kami ingin memberikan sedikit informasi bahwa kesehatan mental sangat perlu diperhatikan dan jangan ragu untuk bercerita kepada orang terdekat yang kita percaya untuk bisa kita ajak berbagi atas apa yang kita rasakan. Ingatlah kita tidak sendiri, ada orang tersayang yang di dekat kita”. Ungkap Siti Firdha. Gerakan peduli kesehatan mental tersebut mendapat perhatian yang cukup luas dari masyarakat yang hadir di Kota Lama, tidak dipungkiri pula ada masyarakat yang mengajak berdiskusi, sharing mengenai kesehatan mental ini. Diharapkan kegiatan seperti ini perlu adanya upaya berkelanjutan yang menyebar ke masyarakat, agar semakin banyak masyarakat yang paham akan pentingnya menjaga kesehatan mental sama hal nya dengan menjaga kesehatan fisik. Diharapkan pula masyarakat bisa untuk memulai dengan hal kecil ketika mengalami suatu hal yang kurang mengenakkan hati dengan bercerita, atau ketika ada teman yang mengalami hal seperti itu kita bisa menjadi seorang pendengar yang baik, karena kunci awal seseorang yang sedang mengalami permasalahan ialah dengan di dengarkan, tidak semua orang memerlukan solusi dari setiap permasalahan, tetapi seseorang itu pasti ingin didengarkan ceritanya terlebih dahulu. Jadilah pendengar yang baik bagi orang disekelilingmu. Sayangi dirimu, sayangi mentalmu. No health without mental health.