Unissula bekerja sama dengan The International for Institute of Islamic Thought (IIIT) mengadakan Seminar Internasional dengan tema Pencerahan Peradaban ( The Enlightenment of Islamic Civilization ) bertempat di Aula Fakultas Teknologi Industri dengan pembicara Prof Dr Mulyadi Kartanegara (13/11).
Dalam kesempatan itu Prof Dr Mulyadi Kartanegara yang merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah mengungkapkan integrasi antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum dinilai masih mengalami ketimpangan, terutama di sebabkan dipandang rendahnya ilmu pengetahuan agama oleh kaum modern Barat yang merupakan ahli sains umum. Prof Mulyadi mencontohkan saat mengkaji obyek metafisik, ilmu agama di anggap tidak ilmiah karena mereka menganggap bahwa suatu ilmu dipandang ilmiah ketika objek-objek kajiannya bersifat empiris. Sementara para ilmuwan agama yang dipelopori oleh kaum tradisional menganggap ilmu umum sebagai bid’ah atau haram dipelajari karena dianggap dari orang kafir.
Prof Mulyadi menuturkan kesenjangan antara ilmu agama dan umum harus dihilangkan. Para pendukung ilmu agama jangan hanya mengakui validitas sumber keilmuan dari Alquran dan Sunnah Nabi melainkan juga mau mengakui sumber keilmuan lewat pengamatan inderawi (empiris). Sebaliknya, kaum ilmuwan umum ataupun sekuler juga haris memahami kedua pemahaman tersebut.