Memasuki hari kedua dalam pekan ta’aruf, selasa (2/9), mahasiswa mendapatkan materi tentang audit potensi oleh wakil rektor III, Sarjuni, SAg MHum. Dalam kesempatan di hadapan 3227 mahasiswa baru tersebut Ia mengemukakan pentingnya menggali potensi dalam diri mereka. Tentu saja potensi-potensi yang ada harus dilandasi dengan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Menurutnya ada tiga kecerdasan yang harus dioptimalkan mahasiswa yaitu kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Dimana ketiganya harus bersinergi dan berimbang. Ditekankan pula bahwa kepandaian dalam diri mahasiswa Unissula harus dilandasi keimanan. “Kalo di Unissula ini, harus Taqwa dulu baru pinter. Karena jika pinter tanpa diiringi dengan taqwa, bahaya. Para koruptor itu, jangan dianggap tidak pintar, mereka itu pintar tapi tidak bertaqwa, kecerdasan intelektualnya tidak diimbangi dengan kecerdasan spiritual dan emosional”.
Menjadi mahasiswa juga momen yang sangat membanggakan dan periode emas untuk mengembangkan diri “Jangan jadi mahasiswa biasa, jadilah mahasiswa super. bermimpilah, karena semua yang ada di dunia ini berawal dari mimpi”. Lanjut Sarjuni.
Satu hal yang sangat menarik adalah ketika semua mahasiswa diminta menuliskan mimpi-mimpi yang ingin dicapainya dalam 30 tahun ke depan. Tiga mahasiswa diminta maju dan mngutarakan mimpi mereka. Salah satu mahasiswi baru jurusan tarbiyah menyampaikan mimpinya yang ingin menjadi ustadzah yang hafidzoh, cita-citanya adalah memiliki pondok tahfidz di kampung halamannya. Sementara A Musyarofah mahasiswa Kedokteran yang berasal dari Nusa Tenggara bercita-cita ingin menjadi dokter yang hafal Qur’an dan ingin mendirikan rumah sakit Islam di desanya. Mimpi serupa dimiliki oleh Ahmad Yasir dari sumatera Barat, ia ingin memiliki klinik dan menggeratiskan pengobatan di desa tempat tinggalnya. “Tiga puluh tahun mendatang, ingatlah tempat ini. Ingatlah bahwa 30 tahun yang lalu saya duduk di masjid UNISSULA dan menuliskan mimpiku yang hari ini terwujud”. Kata Sarjuni.
Seni Dalam Islam
Seusai materi audit potensi, materi seni dan olah raga dalam Islam disampaikan oleh Dr Ir Sumirin MS. Dia menerangkan bahwa seni itu diperbolehkan dalam islam, bahkan sunnah jika ia bertujuan untuk kebaikan. Dan Mahasiswa diminta untuk berkesenian berdasarkan ketaqwaan. “Allah itu indah lagi menyukai keindahan, maka silahkan berkesenian namun harus dilandasi dengan taqwa kepada Allah. Jangan ada unsur maksiatnya. Jangan sampai kita istidraj, yaitu dibiarkan sukses oleh Allah tapi dengan Murka-Nya”. Dalam kesempatan itu Sumirin memberikan contoh bangunan bangunan penuh seni peninggalan Islam yang dibangun dengan ketaqwaan seperti masjid menara kudus, masjid Agung Demak, Masjid Sulaiman di Istanbul turki, dan lain-lain. Disamping seni, olah raga juga sangat dianjurkan oleh Islam. Mengutip sebuah hadist “Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah dibandingkan mukmin yang lemah…” (HR.Shahih Muslim) konon Rasulullah memilih untuk berjalan kaki jika menuju ke tempat yang tidak jauh, seperti ke masjid, ke pasar dan ke rumah-rumah sahabatnya. Tak lain untuk berolah raga dan melatih kekuatan. “Rasulullah menganjurkan kita untuk berolah raga untuk memperkuat fisik. Dan olah raga yang dianjurkan oleh Rasul adalah berjalan dan berlari, memanah, berenang, berkuda. Dan pastinya semua kegiatan diniatkan untuk beribadah kepada Allah termasuk olah raga”.