Unissula mengadakan sosialisasi program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang dilaksanakan Selasa (4/5/2021). Hadir sebagai narasumber Andi Rahadiyan Wijaya ST MSc PhD yang juga merupakan Koordinator Program Subpokja Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia. Sosialisasi yang dimoderatori oleh Riana Permatasari itu bertujuan mendorong mahasiswa Unissula untuk mengambil peluang yang istimewa tersebut.
Andi menargetkan minimal 1.000 mahasiswa Indonesia bisa difasilitasi untuk belajar di luar negeri melalui program tersebut di tahun 2021 ini. “Tahun ini kami menargetkan minimal 1.000 mahasiswa kita bisa difasilitasi untuk belajar ke luar negeri melalui program internasional student mobility ini dan kedepannya porsi bisa kita tambah sampai 10.000”, ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan syarat untuk mengikuti program itu antara lain: pertama merupakan mahasiswa berwarga negara Indonesia yang sedang menempuh kuliah tingkat sarjana semester 4-7 di perguruan tinggi dalam lingkup Dirjen Dikti. Kedua, memiliki kemampuan bahasa yang baik. Dibuktikan dengan memiliki skor bahasa Inggris IELTS (6.0), TOEFL iBT (78), TOEFL ITP (550), Duolingo English Test (100).
Ketiga, mendapatkan rekomendasi dari perguruan tinggi asal. Keempat, memiliki IPK minimal 3.0 yang dibuktikan dengan transkrip sementara yang dikeluarkan oleh fihak universitas.
Adapun proses yang harus ditempuh antara lain: mahasiswa mencari informasi perguruan tinggi luar negeri dan mata kuliah yang diinginkan melalui flatform IISMA. Mahasiswa mengajukan surat rekomendasi dari perguruan tinggi asal masing masing. Mahasiswa mengisi form aplikasi online di flatform Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa mempersiapan keberangkatan ke perguruan tinggi luar negeri yang dipilih. Mengikuti seleksi wawancara secara daring. Mengikuti seleksi berkas. Mahasiswa yang lolos dalam tahap ini akan diumumkan pada flatform MBKM masing masing.
“Program ini bertujuan menyediakan kesempatan bagi mahasiswa S1 di Indonesia untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, bertukar gagasan dan budaya, serta mengembangkan jejaring dengan mahasiswa dan akademisi di perguruan tinggi luar negeri sehingga menjadi sarjana yang berwawasan global”, pungkas Andi Rahadiyan.