Mahasiswa Psikologi Unissula menciptakan aplikasi android “Lift up: Aplikasi informasi dan prevensi kesehatan mental: stress, cemas, depresi” yang merupakan hasil dari Program Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Gagasan tim yang terdiri dari Nurlita Wijayanti, Fikri Tahta Nurul Fiqih, Rusmal Firmansyah, Moh Rifky Anugrah Pratama dengan Dosen Pembimbing Retno Setyaningsih SPsi MSi ini lolos PKM dan didanai Dikti.
Menurut Ketua tim, Nurlita, masyarakat khususnya remaja sudah sangat akrab dengan gadget dan mudah mengakses internet. “Selama ini remaja jika mempunyai masalah cenderung hanya mencurahkan isi hatinya melalui medsos dan feedback nya hanya berupa like atau komen yang tidak solutif.” Ungkapnya (14/6). Oleh karena itu perlu adanya wadah yang sesuai dengan kebutuhannya.
“Aplikasi Lift up ini dibuat sebagai wadah curhat, selain itu pengguna aplikasi pun langsung mendapatkan feedback dan masukan untuk solusi dari permasalahannya. “Konsultasi diberikan oleh psikolog dan konselor yang sudah profesional.” Kata Nurlita. Ia mengaku bekerjasama dengan dosen-dosen di lingkungan Fakultas Psikologi Unissula, yang dalam mengurusi ini sifatnya sukarela.
“Aplikasi lift up sudah bisa diunduh secara gratis di Playstore, sampai konsultasi pun gratis. Tujuan kami adalah ingin memfasilitasi masyarakat untuk mengatasi persoalan hidupnya, dan menghubungkan dengan para psikolog. “Selama ini masyarakat minim informasi terhadap psikolog, dan dalam benak mereka psikolog adalah ranah yang mahal, sehingga kami membuka peluang agar mereka dapat berkonsultasi secara langsung sebagai upaya preventif akan kesehatan mental. Sesuai dengan tujuan kami.” Ungkapnya.
Sementara itu menurut Rifky, “Nilai plus yang dimiliki oleh lift up adalah punya fitur unik yang mampu mendeteksi emosi, serta mampu menghadirkan psikolog secara nyata melalui media.” Katanya. Sampai saat ini sudah ada 458 user atau pengguna aplikasi lift up ini. Tim melakukan promosi secara online dan offline ke sekolah-sekolah. “Alhamdulillah respon para user sangat positif. Para pengguna mengaku lebih tenang setelah berkonsultasi. Selain promosi, kami juga mengadakan seminar dan pelatihan bertemakan kesehatan mental.” Imbuh Rifky.
Dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental, mereka berharap project ini tidak hanya berhenti di Pimnas saja, namun bisa dikembangkan agar bermanfaat lebih banyak bagi masyarakat.