Menu 

Mahasiswa Prodi Farmasi Unissula Ikuti APPS Thailand 2015

Wednesday, September 9th, 2015 | Dilihat : 571 kali
Johanrik Thailand

Gambar : Johanrik Mahasiswa prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Unissula (kiri) menimba pengalaman internasional dalam Asia Pasific Pharmaceutical Symposium 2015 yang berlangsung di Barapha University Thailand

Johanrik Mahasiswa prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Unissula mengikuti Asia Pasific Pharmaceutical Symposium 2015 yang berlangsung di Barapha University Thailand baru baru ini. Ia mengikuti beberapa agenda antara lain simposium, pertemuan regional, program paktik parmasi yang baik,  deskripsi program pertukaran mahasiswa, perkenalan budaya, kunjungan ke industri parmasi serta rumah sakit, kampanye kesehatan, dan mengikuti lomba poster.

Simposium pertama disampaikan oleh Sirirat Tunpichart PhD dengan judul Thailand Medication System dan Pharmacist Home Health. “Satu hal yang bisa diadopsi untuk Pharmacist di Indonesia yakni Pharmacist di Thailand telah melakukan pengobatan dengan berkunjung ke rumah pasien yang selama ini belum di lakukan untuk Pharmacist di Indonesia”. Ujarnya.

Para peserta juga diperkenalkan dengan Langkasuka model yang disampaikan oleh Dr Kristsana Kraisinintu. Langkasuka model adalah pengobatan tradisional Thailand yang berawal dari kerajaan Islam yaitu masyarakat Pattani. Para mahasiswa farmasi dari Asia Facific tersebut juga diberi kesempatan mengkampanyekan pentingnya kesehatan dengan  topik obesitas.

Pengalaman berkesan juga ia dapatkan saat mengunjungi rumah sakit Chao Phya Abhaibhubejhr Hospital dan industri farmasi Unison Laboratory. “Rumah sakit yang kami kunjungi telah menerapkan pengobatan secara herbal,  dokter dapat meresepkan obat herbal dan resep yang diterima oleh pasien harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke seorang Pharmasist sebelum mendapatkan obat. Di Laboratory kami dapat melihat cara pembuatan tablet, kapsul dan produk farmasi lainya dan mungkin ini sama seperti di Indonesia. Sebuah tantangan bangi dunia kesehatan di Indonesia sudah saatnya kita mengembangkan rumah sakit berbasis pengobatan herbal mengingat Indonesia kaya akan tanaman dan penelitian obat tentang herbal sudah banyak dikembangkan”. Pungkas Johanrik.

 

Related News