Lima mahasiswa PGSD Unissula melakukan kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke SDIT Kota Wali Demak pada (4/6). Mereka adalah Juli Pramita Sari, Nabila Atika, Nur Windahasti, Rahma Risky Sukma, dan Siti Maesaroh.
Menurut Juli Pramita Sari SDIT Kota Wali Demak merupakan sekolah dasar Islam terpadu yang berdiri di bawah Yayasan Pendidikan Islam Glagah Wangi Bintoro pada tahun 2013. Sampai saat ini, SDIT tersebut berkembang dengan pesat dan banyak orang tua siswa memilih SDIT Kota Wali sebagai tempat belajar untuk anak-anaknya karena selain mendapatkan ilmu pengetahuan, siswa juga mendapat pengalaman spiritual yang baik. Hal inilah yang menjadikan SDIT Kota Wali Demak sebagai sekolah yang populer, sehingga dari tahun ke tahun jumlah siswa yang sekolah semakin meningkat.
“Awal mula SD ini berdiri sudah memiliki keunggulan atau tujuan yang unik dengan menciptakan lulusan yang dibekali dengan ilmu pengetahuan, ilmu teknologi dan ilmu spiritual yang baik. Walaupun dari segi letak SD ini cukup jauh dari permukiman warga, tetapi sudah banyak orang yang tahu SDIT Kota Wali ini. Siswa disediakan tempat yang aman dan nyaman, dan ada pula dapur untuk membuat makan siang siswa sehingga siswa tetap mendapatkan makanan yang bergizi seperti di rumah mereka sendiri”, ungkap Juli Pramita Sari.
Selain berkunjung ke SDIT Kota Wali, kelompok 12 juga berkunjung ke tempat wisata Makam Mbah Mudzakir. Tempat wisata Makam Mbah Mudzakir memiliki keunikan yaitu makam yang tidak tenggelam di tengah-tengah air. Dahulu makam tersebut merupakan makam umum yang dimiliki oleh suatu desa. Desa tersebut tenggelam karena terkena abrasi pantai yang serius, hingga akhirnya semua warga dipindahkan ke tempat yang lebih baik untuk ditempati. Semua makam dan rumah warga banyak yang tenggelam, namun anehnya, makam Mbah Mudzakir tidak tenggelam dan masih terlihat sendiri.
Ketua Prodi PGSD, Dr Rida Fironika Kusumadewi MPd mengatakan bahwa KKL daring dilakukan dengan mengunjungi SD dan tempat wisata yang memiliki keunikan supaya lebih mengenalkan sekolah dan tempat wisata yang ada di daerah masing-masing mahasiswa. Sehingga di antara mahasiswa akan mengenal sekolah dan tempat wisata yang ada di daerah teman mereka dan lain waktu dapat membuat minat teman-temannya untuk mengunjunginya. “Hal ini dapat memiliki dampak yang positif untuk sekolah dan tempat wisata karena akan lebih dikenal oleh lebih banyak orang”, ungkapnya.