Menu 

Mahasiswa FK Unissula Dimotivasi Lanjutkan Studi di Luar Negeri

Monday, September 14th, 2015 | Dilihat : 930 kali
Talkshow FK

Gambar: dokter Erna Mirani Msi Med (kiri) dokter Dirga Rachmad Aprianto (tengah) memberikan pengalamannya kuliah di Luar negeri.

Badan eksekutif mahasiswa Fakultas Kedokteran (BEM FK) Unissula mengadakan talk show entrepreneur and abroad of medical student yang dilangsungkan di Kampus Kaligawe Km Semarang (13/9). Panitia acara Bagus Sofian mengatakan talkshow diselenggarakan bertujuan memberikan informasi kepada mahasiswa-mahasiswi seluruh prodi dari di Kedokteran Unissula baik prodi Kedokteran Umum, Farmasi, dan Kebidanan tentang kiat-kiat berkuliah di luar negeri; mulai dari cara mendapatkan beasiswa, bertahan hidup, hingga menamatkan pendidikan.

Panitia menghadirkan beberapa pembicara terkait masalah beasiswa langsung dari Kementrian Pendidikan, Kepala Bidang Hubungan Internasional Unissula, hingga beberapa alumni-alumni Fakultas Kedokteran Unissula yang pernah menempuh pendidikan di luar negeri untuk sharing pengalaman dan cara-cara berkuliah di Luar Negeri.

Para pembicara antara lain dokter Danang Sananto MMR, dokter Harka Prasetya SpM, dokter Dirga Rachmad Apriyanto, dokter Meidona N Milla MCE, dokter Erna Mirani Msi Med, Dr dokter Taufik R Nasichun MKes Sp And, Muna Mdrah MA, Mokhamad Mahdum, dan Wicaksono Dwi Prastowo SST MT.

Tidak hanya itu, acara ini juga membahas tentang prospek kerja lain dari seorang dokter, farmasis, dan bidan. Karena di era modern para fasilitator kesehatan tidak hanya terpaku pada satu profesi saja, namun juga terjun di bidang selain profesinya misalnya pada bidang politik, kewirausahaan.

Semua mahasiswa Perguruan Tinggi (PT) tak terkecuali negeri dan swasta memiliki peluang untuk mendapatkan beasiswa kuliah di dalam negeri dan luar negeri. Saratnya, mereka kuliah di program studi (prodi) yang telah terakreditasi minimal B, dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT).

Hal ini dikatakan oleh Wicaksono Dwi Prastowo, dari Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BKLN) Kementrian Pendidikan.  Menurutnya, tidak hanya mahasiswa PT Negeri, namun PT swasta juga punya peluang yang sama, sepanjang mahasiswa itu kuliah di program studi yang terakrediatsi A atau minimal terakreditasi B.

Dikatakan peluang bagi mahasiswa untuk mengambil beasiswa unggulan untuk kuliah baik itu strata 2 (S2) atau strata 1 (S1) dan doktor (S3). Dan di antaranya adalah program double degree, dimana mahasiswa menyelesaikan kuliah S1 di universitas di luar negeri yang telah bekerjasama dengan tempatnya kuliah.

”Program ini sangat menguntungkan, sebab saat lulus mahasiswa tersebut akan mendapatkan dua ijazah yakni dari universitasnya di Indonesia dan universitas di luar negeri, tempat dia menyelesaikan kuliah. Sehingga ijazahnya sangat berguna untuk mencari kerja,” jelasnya didampingi Muna Madrah, Kepala UPT Kerjasama dalam dan luar negeri Unissula.

Sementara itu, salah satu alumni Kedokteran Unissula, Dirga Rachmad Aprianto yang hadir memberi sharing ke mahasiswa peserta seminar mengatakan, kalau kunci mendapatkan peluang kuliah di luar negeri adalah belajar, berdoa dan berusaha.

”Awalnya saya harus belajar bahasa Inggris, kemudian mencari peluang untuk bisa diterima,” jelasnya, yang telah menyesaikan masternya di bidang syaraf dari Master of Neoroscience University of Quesland.

 

Related News