Kelompok Studi Pasar Modal Fakultas Ekonomi (FE) Unissula menggelar seminar nasional pasar modal bertema “Be young investor, sharia investment for a better future” di kampus Kaligawe (22/12).
Hadir sebagai narasumber kepala Indonesia Stock Exchange Semarang Fanny Rifqi el Fuad Msi, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Kantor Regional III Jawa Tengah-DIY Otoritas Jasa Keuangan Nur Satyo Kurniawan, Investor muda Rinaldy Imanuddin dan Guru Besar FE Unissula Prof Dr Ibnu Khajar SE MSi.
Menurut Fanny saat ini lebih dari 50% saham yang tercatat di bursa saham Indonesia (IDX) merupakan kepemilikan warga negara asing, dan untuk merubah hal tersebut amatlah sulit mengingat orang Indonesia masih kurang berminat berinvestasi melalui pasar saham.
“Artinya apa, perusahaan yang mencari keuntungan di Indonesia dan ada di bursa Indonesia ketika mendapatkan keuntungan lagi-lagi lebih dari separuh keuntunganya akan lari ke investor asing. Ini sangat disayangkan menginat indeks bursa kita sedang mengalami tren positif” papar Fanny.
Selain itu untuk menjadi investor saham tidaklah sulit, dan jangan khawatir akan merugi. Dalam list yang ada di bursa lebih dari 70% perusahaan mendapatkan profit atau tidak rugi dan ketika perusahaan membubuhkan laba maka harga saham cenderung naik dan ini baik untuk investor.
“Jadi kalian calon investor muda harus berpikir positif, jangan fokuskan pikiran kalian pada perusahaan yang merugi yang di bursa jumlahnya kurang dari 30%. Makanya jangan khawatir dan kalian masih perlu belajar ayo daftar sekolah pasar saham januari tahun depan di Unissula” Lanjutnya sambal bercanda.
Sementara itu Prof Ibnu Menambahkan kalau dibandingkan dengan investasi riil sebenarnya investasi saham bisa dikatakan lebih aman dan mudah. Nilai kerugianyapun hanya terbatas pada saham yang dimiliknya pada perusahaan tersebut apabila merugi.
“Investasi saham lebih mudah dan nilai kerugian hanya sebatas saham yang dimiliki pada perusahaan yang merugi, jadi tidak seperti sektor riil yang ketika merugi bisa sampai juga menyita aset pribadi lainya” pungkas Ibnu.