Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Didik Wahyudi dan M Abdurrahman, Agus Abdullah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat melalui program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada masyarakat (PKM M) di desa Tambak Rejo Semarang Utara (29/30).
PKM M yang berjudul “pemberdayaan industri mangrove secara berkelompok melalui integrasi pemuda di desa Tambak Rejo kelurahan Tanjung Emas Semarang Utara” ini berhasil mendapatkan hibah Dikti tahun anggaran 2015. Menurut Didik ide ini muncul berawal dari kondisi masyarakat yang berada di wilayah Tambak Rejo yang belum mengoptimalkan peluang dan anacaman alam sekitar.
Desa Tambak Rejo yang berada tepat dipesisir pantai sering kali mengalami Rob (air laut naik) hal ini mengakibatkan warga susah untuk beraktivitas. Namun sebetulnya kalau warga di sekitar tempat tersebut mampu memanfaatkan dan melestarikan tanaman mangrove yang hidup memanjang dipesisir pantai maka masyarakat akan banyak mendapatkan kemanfaatan, baik itu manfaat ekonomis maupun sosial.
Pohon mangrove atau lebih dikenal dengan bakau mempunyai banyak manfaat, bukan hanya manfaat bagi manusia untuk dijadikan tembok dari hantaman ombak dan abrasi, namun bisa juga diolah menjadi produk makanan seperti kripik, kue, stick bahkan bisa dijakan batik tulis. Bagi tumbuhan dan hewan, mangrove menjadi ekosistem yang tepat bagi pertumbuhan kepiting dan tempat berkembang biak ikan.
Mengetahui banyaknya manfaat yang dihasilkan dari pohon mangrove, tim PKM M Fakultas Agama Islam Unissula tersebut mencoba mensosialisasikan pada para pemuda yang ada di wilayah sekitar agar mau melestarikan tanaman mangrove. Disamping juga memanfaatkan tanaman tersebut untuk bisa dijadikan bahan olahan yang bermanfaat bagi kehidupan sosial mereka.
Dalam sosialisasi di depan tujuh puluh warga dan anak-anak, Didik wahyudi selaku mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan berlangsung kurang lebih sampai lima bulan “kegiatan PKM M akan berlangsung selama kurang lebih lima bulan kedepan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengarahan kepada masyarakat sekitar tentang potensi yang ada diwilayah mereka, serta dapat mendayagunakan potensi tersebut menjadi peluang untuk berwirausaha dan menghindari abrasi yang semakin meluas”. Dia juga mengatakan “kegiatan tersebut nantinya akan berlangsung dalam dua sesi. Sesi yang pertama adalah pendidikan tentang alam, bagaimana mencintai lingkungan dan mengetahui lebih banyak tentang manfaat tumbuhan mangrove selama tuju minggu, lalu dilanjutkan dengan sesi yang kedua yaitu pelatihan pembuatan produk olahan dari bahan mangrove oleh ibu-ibu sampai pemasarannya”.
Kegiatan tersebut juga di hadiri oleh pembimbing PKM M Nuzulia Khoiriyah ST MT sekaligus membuka acara tersebut. Disamping PKM M ini, juga diadakan bakti sosial pengobatan geratis bagi masyarakat yang kurang mampu serta pemberian sembako oleh Lazis Baiturrahman sebagai mitra dalam kegiatan PKM M ini. Masyarakat menyambut baik dan antusias acara tersebut, harapannya kedepan masyarakat minsetnya dapat berubah akan pentingnya tumbuhan mangrove bagi kehidupan mereka dan bermanfaat bagi lingkungan alam sekitar.