Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah Surabaya program madrasah bertaraf internasional mengunjungi kampus hijau Unissula. Dengan 3 Bus besar, 175 siswi di dampingi 10 ustad ustadzah meluncur dari mogot pacet mojokerto Jawa Timur.
Made Dwi Adnjani, Msi, Mikom kepala UPT Pemasaran dan kehumasan Unissula mewakili rektor dan pejabat lainnya menyambut kedatangan rombongan tersebut. “Terima kasih atas kehadiran adek-adek dan selamat datang di kampus hijau yang memiliki visi Bismillah membangun generasi khairo Ummah ini”, sambut made. Tak lupa ia juga memberikan sedikit gambaran mengenai Unissula serta aktifitas dan peraturan di dalamnya, seperti Buda’i, gerakan shalat berjama’ah, gerakan busana Islami, dan gerakan thaharah. “di Unissula ini ada yang namanya Buda’i yaitu budaya akademik Islami di mana Islamic learning society di bangun di sini. Banyak sekali halaqoh-halaqoh keilmuan dan bahasa asing. Banyak gerakan-gerakan yang dicanangkan di sini, salah satunya gerakan shalat berjama’ah, jadi setiap terdengar kumandang adzan, semua aktifitas kampus berhenti dan kita menuju masjid untuk shalat berjama’ah. Ada pula gerakan busana Islami dan gerakan thaharah, dimana kampus unissula telah berkomitmen untuk menjadi kampus yang bebas asap rokok. Dan semua yang beraktifitas di sini harus mengenakan pakian yang sesuai syari’at Islam”, terang Made.
Koordinator madrasah, Ahmad Khudlori, MPd merasa senang dan bangga atas sambutan hangat yang diterima. “saya merasa sudah menjadi keluarga besar Unissula. Cara menghormati tamu yang diajarkan Islam sangat Konkrit dan riil dilaksanakan di sini”, jelas Khudlori. Ia juga menyampaikan nasehat-nasehat kepada para santrinya untuk menjadikan Unissula salah satu destinasi terkuat untuk mlanjutkan studi. “Tujuan kami studi kampus adalah dalam rangka semakin memberikan referensi kepada santri. Agar mereka memiliki wawasan dan alternatif lebih luas untuk melaksanakan studi. Sejujurnya sebab saya memilih unissula adalah karena tahun lalu, alumni kami ada yang mendaftar di fakultas kedokteran sini, dan dia tidak diterima. Ia memang memiliki intelegensi yang menengah namun dari keluarga yang berada, dan unissula menolaknya. Itu berarti kampus ini memang bukan kampus sembarangan. Dan saya menghimbau kepada semua santri untuk menjadikan unissula sebagai alternatif wasilah atau jembatan atas cita-cita yang ingin dicapai”.
Setelah sambutan selesai, dilaksanakan pertukaran cindera mata antara Unissula dan Madrasah unggulan amanatul Ummah. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan lebih dekat dengan unissula yang di pandu oleh Setiawan Widiyoko ST MH. Perkenalan dengan unissula diawali dengan presentasi slide dilanjutkan tanya jawab dan diakhiri dengan tour kampus, yakni shalat ashar di masjid ABA, singgah ke perpustakaan unissula dan studio Unissula TV.