Menu 

Kuliah Umum Jurnalistik Tv Fikom Unissula

Friday, February 14th, 2014 | Dilihat : 1283 kali

4214

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) menyelenggarakan acara kuliah umum pada hari Senin (10/2) lalu. Dalam acara tersebut hadir Ninok Hariyani dan Yulika Satria Daya. Ninok adalah produser eksekutif acara Backpacker TVOne dan Yulika Satria Daya sebagai Host acara tersebut. Acara yang bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang dunia broadcasting khususnya jurnalistik televisi ini dihadiri oleh sekitar 150 mahasiswa. Ninok Haryani dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa untuk sukses di dunia broadcast tidak cukup hanya bermodal percaya diri. Perlu kreatifitas, daya juang yang kuat dan mau belajar hal baru. Saat ini mereka yang terjun di dunia broadcast rata-rata memiliki Indeks Prestasi Komulatif di atas 3,00 bahkan sebagian besar di atas 3,5. Karena itu pandangan yang mengatakan bahwa IPK tidak penting itu tidak benar. Dunia industri penyiaran televisi tetap melihat indeks prestasi komulatif sebagai persyaratan karena itu berkaitan dengan kemampuan menyerap ilmu dan dan belajar hal-hal baru. Selain itu sejak mahasiswa perlu membekali diri dengan kemampuan dan ketrampilan yang lain karena akan menjadi nilai tambah sebelum masuk ke dunia kerja. Ninok yang sewaktu kuliah sudah menjadi penyiar radio ini menyadari bahwa kemampuan di bidang broadcasting radio inilah yang mengantarkannya kepada dunia televisi dan profesional dalam menekuni dunia ini, di samping kursus-kursus lain yang diikuti seperti Writing and Producing TV News Workshop, Workshop in Reporting Across Cultures: Moslems-Western Relations in the Media. Membuat program berita yang sifatnya softnews dan berdurasi panjang prosesnya berbeda dengan berita yang sifatnya hard news dan hanya berdurasi 1,5 hingga 2 menit. Dibutuhkan pemahaman terhadap karakteristik acaranya dan riset awal sebelum memutuskan untuk menuju lokasi, dan menggali sisi-sisi unik yang lebih humanis

Yulika Satria Daya atau biasa dipanggil Eko lebih menekankan pada perlunya memiliki tujuan dan cita-cita profesi yang diinginkan sejak menjadi mahasiswa. Pengalaman pribadinya yang sejak kuliah sudah punya keinginan menjadi jurnalis juga menyebabkan Eko memilih banting setir dari jurusan elektronika pindah ke jurusan jurnalistik. Menjadi jurnalis jangan hanya dilihat pada enaknya saja, seperti ketika menjadi host acara Backpacker yaitu jalan-jalannya saja, tetapi juga pada kemampuan untuk mengemas acara sehingga bisa diminati untuk ditonton. Dibutuhkan ketekunan dan daya tahan yang kuat, seperti harus mengulang adegan atau retake beberapa kali dan berbagai pengalaman yang tidak terduga juga diutarakan dalam acara selama kurang lebih 2,5 jam tersebut. Dalam acara kuliah umum tersebut, mahasiswa juga diperlihatkan bagaimana keseruan di balik layar pembuatan program acara backpacker. Menanggapi pertanyaan mahasiswa yang menyayangkan adanya kesamaan program acara dari beberapa stasiun televisi Eko mengatakan bahwa dalam industri penyiaran televisi memang mau tidak mau rating lah yang menjadi tolok ukur, sehingga apabila salah satu televisi mempunya program acara yang rating nya tinggi maka akan diadopsi oleh televisi lain agar dapat meningkatkan rating program acaranya. Untuk backpacker memang bukan acara wisata dan petualangan yang pertama, tetapi pada waktu itu memiliki keunikan dari sisi edukasi yang diberikan dengan memberi informasi tambahan bagi pemirsa mengenai berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menikmati wisata di luar negeri bagi yang suka backpacker. Hal inilah yang membuat walaupun acara ini sudah tidak diproduksi namun masih di re-run atau ditayang ulang.

Made Dwi Adnjani selaku dosen fakultas ilmu komunikasi yang menggagas acara kuliah umum jurnalistik TV mengatakan bahwa memberikan bekal pada mahasiswa yang berasal dari praktisi akan menambah pengetahuan lebih karena tentunya ilmu yang diberikan oleh praktisi berbeda dengan  teori yang diajarkan dosen. Made berharap mahasiswa akan dapat mengaplikasikan kiat-kiat praktis yang diberikan oleh nara sumber sebagai bekal persiapan mahasiswa memasuki dunia kerja nantinya.

Related News