Menu 

Kuatkan Gender Sejak Dini Melalui Dongeng

Monday, January 18th, 2021 | Dilihat : 313 kali

(18) Gender

Pemahaman peran gender penting dialokasikan pada anak sejak usia dini akan menunjang anak menyadari seutuhnya mengenai konsep diri mereka selaku laki-laki dan perempuan secara menyeluruh. Pemahaman peran gender bagi pendidik sangat penting diberikan pada anak sejak anak masih berusia dini. Identitas gender merupakan kesadaran seseorang tentang gendernya dan juga orang lain, menurut jenisnya batas masa usia 2-3 tahun. Para ahli menyebut usia itu serupa masa golden age, dimana kemajuan kecerdasan pada masa ini mengalami perkembangan sampai 50%.

Pentingnya mengetahui peran gender sejak usia dini sangat ketat kaitannya dengan Pembelajaran mengenai peran gender pada anak. bisa juga dilaksanakan melewati model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya disetiap pembelajaran harus bersifat nyata dan berorientasikan pada kegiatan bermain. Metode yang bisa dipakai sebagai pengajaran gender adalah bisa melalui sosiodrama, mendongeng, penyimpangan, dan bercakap-cakap.

Kejadian LGBT telah menjadi pusat perhatian publik beberapa waktu lalu menjadi catatan penting yang cukup membuat gelisah masyarakat Indonesia.
Storytelling termasuk mendongeng dan seni yang paling tua dari warisan leluhur dan harus dikembangkan sebagai sarana positif sebagai dukungan sosial secara menyeluruh.

Permasalahan mitra dapat diselesaikan dan keberlangsungan dari kegiatan yang ada tetap dapat dilaksanakan secara kontinu. Dengan adanya Duta Remaja Gender Sehat sebagai penanggungjawab dalam permasalahan gender pada anak. Dengan adanya Duta Remaja Gender Sehat sebagai peer educator anak akan semakin nyaman dalam berdiskusi tentang gender yang sehat.

Fakultas Ilmu Keperawatan merupakan di bawah Unissula siap membangun kerjasama antara masing-masing disiplin ilmu sehingga mampu menciptakan sinergitas keterlaksanaan dari pengabdian masyarakat. Dosen yang terlibat dalam PKM memiliki kualifikasi bidang keilmuan yang berbeda-beda, dimana bidang keilmuan yang ada digunakan untuk menyelesaikan permasalahan mitra. Sinergitas yang akan dibangun mampu untuk menyelesaikan masalah mengenai kesehatan jiwa anak secara komprehensif dan terarah. Segala kegiatan yang dilakukan akan didukung oleh unit pengembangan riset dan pengabdian masyarakat, pimpinan FIK dan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Unissula. LPP Unissula memiliki reputasi yang baik dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, potensi FIK Unissula untuk mendukung program penerapan IPTEKS bagi masyarakat (PKM) sangat besar, sehingga layak untuk dapat mengatasi permasalahan mitra.

Evaluasi Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah berhasil dan memuaskan tim abdimas. Secara teknis mulai dari persiapan mendapatkan respon yang sangat baik dari pihak masyarakat baik kader maupun pihak kelurahan yang menjadi mitra. Selama kegiatan berlangsung, seluruh kader remaja antusias mengikuti materi dan belajar melakukanSpiritual Story Telling dan mengikuti hingga selesai.

Sebelum dilatih, kader remaja tidak mampu mengenal gender dengan baik sejumlah 78 %. Dari penuturan kader mengungkapkan bahwa gender dikenali dari cara berpakaian

Setelah dilakukan pemberian materi dan belajar melalui spiritual story telling, kader remaja mendapatkan pencerahan berupa kemampuan mengenali gender dengan baik (91%). Spiritual story telling adalah alat bantu yang cukup efektif sebagai media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan usia remaja.

Beberapa kendala yang dialami team abdimas diantaranya waktu mendongeng yang dirasa kurang optimal, karena bertepatan dengan masa pandemi di mana kegiatan seluruhnya dilakukan secara daring. Kondisi lingkungan yang tidak dapat dikawal secara langsung oleh tim abdimas serta kendala sinyal dan bandwidh yang tidak stabil menjadi kendala dalam teknis pelaksanaan. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengirim buku saku untuk menunjang pemahaman kader remaja.

Keberadaan kader remaja di masyarakat dirasa sangat penting. Kedekatan usia menjadikan kemudahan dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Unsur sarana pembelajaran yang menarik juga menjadi daya tawar yang menyenangkan untuk mempelajari ilmu baru dengan perasaan gembira.

Related News