Menu 

Kedokteran Unissula Helat Simposium Internasional Aging Sciences

Saturday, August 24th, 2019 | Dilihat : 286 kali
GAMBAR: Ketua Program Magister Biomedik Prof Dr dr Taufiqurrahman SpAnd

GAMBAR: Ketua Program Magister Biomedik Prof Dr dr Taufiqurrahman SpAnd

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang kembali akan mengadakan International Symposium on Human’s Health and Aging Sciences (ISHHAS), yang akan diselenggarakan di Semarang, Jumat dan Sabtu (23-24/8/2019).

“ISHHAS ini merupakan acara 2 tahunan yang diadakan FK Unissula, yaitu berupa kegiatan Symposium dan Workshop. Tahun ini ISHHAS mengangkat tema Degenerative Changes and Aesthetic Problems in Human Aging: Preventions, Current Interventions and Therapies for Better Life,” ucap ketua panitia Symposium, Dr Siti Thomas Zulaikha SKM MKes kepada wartawan saat jumpa pers di Kampus Unissula, Selasa (21/8).

Menurutnya, sebanyak 42 pembicara dari dalam dan luar negeri akan turut mengisi acara ini. Pembicara dari luar negeri diantaranya merupakan institusi yang telah bekerjasama dengan FK Unissula, yaitu Korea University College of Medicine, Indonesia Diaspora Global Network Health – Netherlands, Federation of Islamic MedicalAssociation (FIMA).

Adapun peserta dalam kegiatan ini terdiri dari mahasiswa, akademisi, dokter dan pemerhati masalah kesehatan.

“Artikel ilmiah dari peserta yang lolos seleksi akan dipublikasikan dalam Bangladesh Journal of Medical Science (BJMS), yaitu sebuah jurnal internasional dengan index scopus Q3 yang merupakan partner kerjasama FK Unissula,” pungkas Siti Thomas Zulaikha.

Prof Taufiqurrahman MKes Sp And, salah seorang dokter dari Unissula yang akan menjadi pembicara dalam Symposium tersebut menambahkan, bahwa symposium ini digelar dalam rangka sharing ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan penuaan atau kesehatan di masa tua dan kecantikan untuk kehidupan yang lebih baik dalam kehidupan yang akan datang.

Menurutnya, selama ini tantangan yang dihadapi sebetulnya hanya menyangkut kebiasaan seseorang.

“Biasa hidup sehat itu ternyata sulit. Jadi kalau menyangkut gaya makan misalnya, itu ternyata menurut riset satu diantara seribu orang,” ucapnya.

“Sehingga dengan adanya seminar yang akan mengundang para pakar dari luar negeri ini, diharapkan kesadaran kita akan semakin meningkat, jangan hanya satu diantara seribu orang, tetapi seribu orang itu akan menjadi aktif semuanya. Yaitu aktif mengatur makannya, mengatur olahraganya, dan juga mengatur tidurnya,” pungkas Prof Taufiqurrahman.

 

Related News