Tiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Unissula Muhammad Prasetiyanto, Muhammad Faqih Assidqi, dan Muhammad Fiko Prameswara yang tergabung dalam tim Al Biruni berhasil menyabet juara 1 lomba desain dan kekuatan jembatan pada event Civil Days 2018 di Universitas Islam Indonesia 22-23 September lalu.
Lomba yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UII ini mengusung tema “Innovation of Civil Engineering for National Infrastructure” dan diikuti oleh 15 tim yang berasal dari PTS dan PTN di Jateng dan DIY.
Fiko menuturkan lomba diadakan selama dua hari, mulai dari sesi pembuatan jembatan, presentasi, hingga uji pembebanan. “Bahan pembuatan jembatan menggunakan kayu balsa dan benang sebagai kabel state-nya. Dalam sesi pembuatan, kami menghabiskan waktu selama 4,5 jam dari 5 jam yang disediakan panitia.” Kemudian mempresentasikan karyanya di hadapan para juri.
Mereka mengaku jembatan karya mereka lebih unggul dibandingkan peserta lain karena memiliki efisiensi terbesar dan estetika yang bagus, sehingga bisa memperoleh juara 1. “Kriteria penilaian ada dua, yakni kekuatan jembatan dan nilai esetetika. Kekuatan jembatan diambil dari nilai efisiensinya, yaitu beban yang bisa ditampung oleh jembatan dibagi dengan berat jembatan itu sendiri.” Tutur Fiko.
Kemudian, pada sesi pembebanan, jembatan dengan rentang 60 cm tersebut diletakkan di atas dua meja kemudian diberi pemberat secara konstan, sampai jembatan sampai pada titik hancur dan patah. Kemudian dinilai efisiensinya.
Tim yang dibimbing oleh dosen pembimbing Ari Sentani ST MSc ini mengaku melakukan persiapan cukup singkat. “Persiapan dan latihan kurang lebih selama 3 minggu. Sehari sebelum lomba, kami melakukan desain ulang karena setelah dianalisis titik patahnya sama, sehingga kami menggali referensi lagi dan mengubah desainnya”. Kata Prasetiyanto selaku ketua tim.
“Sebenarnya banyak lomba-lomba bidang teknik sipil yang diadakan, namun lomba jembatan dengan rentang yang panjang dan bahan kayu balsa ini baru pertama kali diadakan di Indonesia, jadi cukup menantang.” Imbuh Faqih. Atas prestasi ini, mereka berhak mendapatkan hadiah jutaan rupiah, trofi, dan sertifikat. Mereka juga mendorong para mahasiswa Unissula untuk terus berkarya dan berkompetisi di bidangnya. “Kami ingin menunjukkan bahwa PTS juga tidak kalah saing dengan PTN lain.” Pungkasnya.