Semua insan kampus terutama dosen atau pendidik dan pemimpin memposisikan sebagai orang tua mahasiswa atau peserta didik. Tujuannya adalah mengantarkan anak didik atau mahasiswa menjadi orang mulia dunia akhirat.
Implementasi takrimul aulad (memuliakan anak) dilaksanakan dalam proses pembelajaran di Unissula dilandasi dengan kasih sayang, saling menghargai, amanah, jujur, sepenuh hati, diawali dan diakhiri dengan berdoa bersama. Dalam proses pembelajaran di Unissula, baik pendidik dalam hal ini dosen maupun peserta didik atau mahasiwa semata-mata berorientasi keridlaan Allah SWT.
Terus menerus memberikan nasihat kepada peserta didik atau mahasiswa dan mencegahnya dari akhlak yang tercela, seperti dalam firman Allah dalam Qur’an. Di sur at Lukman ayat 13-18 yang artinya : (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.” (13).
Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali. (14).
Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan. (15).
(Luqman berkata,) “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu, di langit, atau di bumi, niscaya Allah akan menghadirkannya (untuk diberi balasan). Sesungguhnya Allah Maha Lembut lagi Maha Teliti.(16).
Wahai anakku, tegakkanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (harus) diutamakan. (17),
Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri. (18).
Dan Terakhir adalah membangkitkan harapan yang mencerahkan kepada peserta didik.
Oleh: Dr Didiek Ahmad Supadie MM, Sekretaris Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Disampaikan Dalam Pelatihan Budaya Akademik Islami bagi Dosen dan Tendik