Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korwil Jateng bekerjasama dengan Sahabat Al Aqsha mengadakan nonton bareng film dokumenter Tears Of Gaza bakda shalat Dhuhur di masjid Unissula (10/1).
Pendiri Sahabat Al Aqsha, Dzikrullah yang hadir pada kesempatan tersebut menceritakan penderitaan warga Palestina khususnya yang berada di Gaza. “Saya menyaksikan langsung ketika Gaza di bombardir selama 22 hari tanpa henti pada tahun 2008 yang dimulai 27 Desember pada tahun tersebut. Bom yang dijatuhkan diantaranya bom fosfor putih.
Padahal meterial tersebut termasuk yang dilarang oleh PBB untuk digunakan dalam perang karena dampaknya bisa membakar apa saja termasuk tubuh manusia. Lebih dari 155 masjid serta 20.000 bangunan hancur.
Dzikrullah adalah jurnalis Indonesia yang yang ikut menjadi salah satu korban insiden Mavi Marmara, yaitu kapal yang hendak memberikan bantuan ke Gaza dan di tawan oleh tentara Israel tahun lalu. Ia menjelaskan Tears Of Gaza adalah film dokumenter terbaik yang menceritakan kehidupan warga Gaza yang telah diblokade oleh Israel. Film tersebut dibuat oleh sutradara Norwegia Vibeke Lokkeberg.
Lewat film yang diputar berdurasi satu jam tersebut tergambar dengan jelas penderitaan yang dialami warga Gaza. Mereka berpindah dari satu tempat ketempat lain tapi masih berada didalam kota Gaza karena kota tersebut telah diblokade Israel.
Direktur operasional Sahabat Al Aqsha, Amirul Iman menyatakan Sahabat Al Aqsha merupakan organisasi yang bergerak dibidang kemanusiaan khususnya ditujukan kepada para korban di Palestina baik yang berada di Gaza maupun yang mengungsi seperti di Damasakus dll.
Adapun program yang telah berhasil dilakukan antara lain membangun klinik bagi para pengungsi Palestina di Damaskus, pembuatan sumur air bersih, dan beasiswa Kedokteran bagi pemuda Palestina.
Acara nonton bareng menjadi semakin bernilai dengan dilanjutkan dengan penggalangan dana kemanusiaan bagi warga Palestina. Dzikrullah juga menghimbau kepada para penonton dan masyarakat luas terus memberikan bantuan pada para masyarakat di Pelstina dan salah satunya bisa melalui Sahabat Al Aqsha yang berkantor di Jakarta dan Yokyakarta.