Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Unissula mengadakan seminar nasional dan talkshow kereta cepat “Optimalisasi mobilitas menata kualitas kehidupan global” bertempat di kampus Unissula (14/5).
Sebanyak 500 peserta dari berbagai kota seperti Semarang, Solo, Magelang, Cepu, Jogja dan Tegal menyimak paparan yang disampaikan oleh Hermanto Dwiatmoko (Dirjen Perkeretaapian Kemenhub RI), Ir M Yusrizal, MT (Project Team Leader PT Kereta Cepat Indonesia China), Dr Joewono Prasetijo (Dosen Universiti Tun Hussein Onn Malaysia), dan Gatot Rusbianto PhD (dosen Teknik Unissula).
Menurut Hermanto proyek kereta cepat di Indonesia sangat penting dan akan berdampak sangat baik bagi masa depan transportasi Indonesia. “Walaupun dari sisi pembiayaan mahal, pembangunan kereta api cepat itu memiliki banyak manfaat diantaranya akan banyak tenaga kerja yang terserap, meningkatkan pengembangan potensi ekonomi, kemacetan berkurang, pendapatan Pemerintah dari pajak bertambah, efektifitas transportasi meningkat, dan akan ada transfer teknologi berupa pembangunan pabrik rolling stock di Indonesia” Papar Hermanto.
Ia menambahkan bahwa visi rencana induk perkeretaapian 2030 adalah kereta cepat Jakarta – Surabaya namun pengadaan kereta Jakarta-Bandung saat ini merupakan hal krusial dengan pertimbangan kebutuhan alat transportasi untuk wilayah tersebut mengingat moda tranportasi darat yang ada saat ini yaitu rute jalan tol serta kereta regular sudah sangat padat.
Sementara itu Yusrizal memaparkan alasan logis kenapa memilih konsosrsium dari China dan bukan dari Jepang dalam proyek kereta api cepat Jakarta – Bandung. Menurutnya China Rail Way Corporations dari China memberikan penawaran yang lebih murah, pendanaan tidak menggunakan APBN, tarif tidak ada subsidi, karena subsidi akan membebani dan memberatkan APBN yang merupakan uang rakyat, pembiayaan dari konsorsium China Rail Way Corporations dan tidak harus di jamin pemerintah karena kereta ini di dorong untuk business to business.
Gambar: Ir M Yusrizal, MT (Project Team Leader PT Kereta Cepat Indonesia China)