Forum Doktor Unissula (FDU) mengadakan webinar bertema melawan Sitokin Covid-19 yang dilangsungkan di kampus Kaligawe (19/8). Dalam sambutannya Ketua FDU Dr Ir Muhamad Haddin MT menyatakan FDU merupakan wadah bagi para doktor dan profesor Unissula untuk memberikan sumbangsih pemikiran dan solusi dalam merespon permasalahan aktual saat ini termasuk Covid-19 yang telah berlangsung tujuh bulan ini.
Narasumber dosen Fakultas Kedokteran Unissula, Dr dr Agung Putra MBiomed menjelaskan peran secretome mesenchymal stem cell hypoxia dalam menekan badai sitokin Covid-19. Menurut Agung Putra, jika diawal kasus Covid yang meninggal kebanyakan kaum yang sudah lanjut usia namun kini banyak juga yang anak anak muda usia 22-31 tahun dengan bawaan meninggal gejala infeksi yang berat.
Penderita yang memiliki penyakit bawaan akan mengalami badai sitokin yang diakibatkan oleh virus Covid-19. Badai sitokin merupakan kondisi inflamasi akibat dikeluarkannya molekul molekul pro inflamasi oleh leukosit akibat infeksi virus Covid-19 yang akan menyebabkan fibrosis paru yang berujung pada kegagalan bernafas dan menyebabkan kematian. Badai sitokin akan berhenti ketika dikeluarkannya molekul anti inflamasi namun pada pasien akut Covid-10 tak dapat mengeluarkan molekul anti inlamasi untuk melawan badai sitokin. Penghentian badai sitokin dengan agen anti inflamasi diharapkan dapat menghambat proses fibrosis pada paru sehingga penderita bisa tetap hidup.
“Mesenchymal Stem Cell (MSC) merupakan sel yang memiliki kemampuan immunimodulator karena mampu mengeluarkan molekul molekul anti inflamasi IL-10. Molekul anti inflamasi memiliki peran dalam meredakan inflamasi atau badai sitokin yang sering terjadi akibat infeksi termasuk badai sitokin akibat infeksi Covid -19. MSC telah dapat dikultur secara in vitro dalam medium cair akan mengeluarkan molekul molekul anti inflamasi ke dalam medium. Hasil penelitian terkini yang telah dipatenkan oleh (SCCR) Stem Cell and Cancer Research Laboratorium biomedikal Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung, Semarang) menemukan bahwa MSC yang dikultur dalam kondisi hipoksik dapat merangsang lebih banyak molekul anti inflamasi”, ungkap Agung Putra.
Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan “Saat ini dunia sedang diliputi oleh suasana tak pasti akibat pandemik ekonomi tersundut, sosial juga terganggu, nasib bumi dipertaruhkan lalu bagaimana menyelesaikannya dengan bijak. Hari ini semua anak anak negara dipanggil, hai anak anak bangsa saatnya kita peduli pada ibu pertiwi bukan mengambil. Yang tahu ekonomi silakan dengan keahliannya begitu juga dengan bidang lainnya, agamawan, ahli teknologi informasi, semuanya. Maka Unissula dengan tim datang ke rumah saya menjelaskan penelitiannya, ketika saya menjadi pembicara di Lemhanas saya sampaikan hal ini. Saya berpikir anak anak bangsa yang hebat ini harus mendapat perlindungan dan dukungan”, ungkap Ganjar.
Narasumber lainnya Prof dr Amin Subandriyo PhD SpMK, dan dr Yulianto Prabowo MKes dengan moderator Dekan Fakultas Kedokteran Unissula Dr dr Setyo Trisnadi SpKF SH.