Menu 

Halaqah Santri

Thursday, October 29th, 2015 | Dilihat : 670 kali

halaqah santri copy

Pesantren Mahasiswa (PESANMASA) Unissula bekerja sama dengan Forum Silaturrahmi Santri (FORSIS), Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) senin (26/10) melaksanakan Halaqah Santri di Aula lantai 3 Gedung Fakultas Teknologi Industri Unissula. Dengan tema “Santri membela bangsa dan Negara, menagkal radikalisme politik dan agama”, hadir sebagai pemateri  acara tersebut yaitu rektor Unissula H. Anis Malik Thoha Lc MA Ph D dan Dr Abdurrahman Kasdi Lc Msi yang merupakan direktur pasca sarjana STAIN Kudus. Selain itu halaqoh santri juga dihadiri oleh perwakilan santri –  santri dari podok pesantren di wilayang Semarang dan juga dihadiri dari perwakilan MPII Semarang.

Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Kepala Lembaga Buda’I Unissula Agus Irfan, Rektor Unissula menekankan perlunya kepada para santri untuk menelaah terlebih dahulu istilah – istilah yang saat ini sudah terlanjur menjadi istilah yang mempunyai makna konotasi buruk, seperti halnya radikalisme. Menurutnya kalau ditelaah secara bahasa makna radikalisme yang diambil dari kata dasar radik (akar/asal/ruh) dan semestinya ketika ingin kembali ke awal atau tujuan awal yang mengikuti akar merupakan tindakan positif apalagi kalau menyangkut Islam. Tetapi dengan blow-up dari media massa barat yang mengkonotasikan radikalisme sebagai paham anarkis menjadikan istilah ini menjadi buruk.

“Maka dari itu sebagai mahasiswa dan santri yang cerdas kita harus bisa menyaring informasi yang masuk dan tidak memaknainya dengan sembrono sehingga salah dalam menaggapi suatu permasalahan” tegas Rektor Anis

Sementara itu Dr  Abdurrahman Kasdi lebih menekankan pentingnya para santri untuk bisa memahami dan membentengi diri dari paham paham radikalisme dan fundamentalisme yang merongrong umat Islam dari dalam.

Selain itu acara ini dilaksanakan sekaligus untuk memperingati hari santri yang pertama yang jatuh pada tanggal 22 Oktober yang belum lama diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Related News