Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak manfaatnya. “Ketika berbicara manfaat, sebenarnya setiap orang itu Allah takdirkan untuk memberikan manfaat dengan caranya masing-masing. Maka disitulah kita dikasih peluang oleh Allah jadilah orang yang kemudian dicintai oleh Allah karena manfaatnya itu tadi,” jelas Gus Miftah dalam acara Reuni Akbar Unissula, Rabu (25/05/2023).
Menurutnya setelah lulus dari Unissula apapun pangkat yang didapatkan, atau jabatan hari ini harus menjadi manusia yang bermanfaat. “Kita sama dari lulusan Unissula, hanya takdir kita yang berbeda. Pak Rektor dengan keilmuannya. Begitu juga yang lain dengan bidang pekerjaan masing masing. Misalnya ketika menjadi pejabat, maka jadilah pejabat yang adil,” lanjutnya.
Kemudian pemimpin pondok pesantren Ora Aji Yogyakarta tersebut memaparkan tidak ada alasan untuk tidak menjadi orang baik yang dicintai Allah. “Lalu untuk orang miskin bagaimana celah agar dicintai oleh Allah? Dengan tawakkalnya. Jadi gak ada alasan sebenarnya untuk menjadi orang yang terbaik, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing,” paparnya.
Hal ini kemudian menjadi makna dari berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Menjadi yang terbaik di posisinya masing-masing. “Ketika menjadi dosen, jadilah dosen yang terbaik. Menjadi TNI jadilah yang terbaik. Kalau pejabat, jadilah pejabat yang terbaik. Sehingga saya berpesan untuk menjadi yang terbaik,” pungkas alumni Fakultas Agama Islam Unissula tersebut.