Kabar duka cita berhembus dari kampus Unissula dengan meninggalnya guru besar Fakultas Hukum, Prof Dr Hj Sri Sumarwani karena sakit (2/12). Sebelumnya Prof Sri sempat di rawat selama 15 hari di Rumah Sakit Islam Sultan Agung dan meninggal di sana pada pukul 05.00 dalam usia 62 tahun.
Rektor Unissula Prof Dr Laode M Kamaluddin menyatakan “Ketika berbicara mengenai pendidikan kita tidak bisa melupakan salah satu elemen penting yakni pendidik (guru, dosen). Dan salah satu persoalan mendasar dunia pendidikan di Indonesia adalah kualitas dan integritas pendidik itu sendiri. Hal itulah salah satu alasan kita sangat kehilangan atas meninggalnya Prof Sri Sumarwani karena ia adalah pendidik yang pantas diteladani, pribadi yang memiliki etos kerja dan integritas tinggi. Unissula tentu sangat kehilangan dan kita mendoakan yang terbaik untuk beliau semoga amal baik dan perjuangannya di bidang pendidikan mendapat balasan syurga di sisi Allah SWT”.
Sementara itu Prof Gunarto ketua program doktor ilmu hukum Unissula mengungkapkan juga “Kami merasa sangat kehilangan seorang pendidik yang ikhlas, punya komitmen tinggi terhadap promovendus dalam pembimbingan desertasi mahasiswanya. Beliau pernah bercerita membaca proposal desertasi mahasiswanya sampai malam bahkan mengurangi waktu tidur hanya karena tanggung jawab besar sebagai guru untuk mengarahkan penelitian muridnya agar menghasilkan penelitian yang bisa memberikan solusi pada masyarakat. Kita tentu merasa kehilangan dan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya beliau”.
Munawir salah satu stafnya di program doktor mengatakan bahwa Prof Sri Sumarwani merupakan dosen yang rajin beribadah dan sangat memperhatikan solat. “Prof Sri memang kesehatannya agak menurun dalam beberapa tahun terakhir ini namun hal itu sama sekali tak menghalangi aktifitas beliau dalam mengajar karena hampir tiap hari beliau aktif berangkat ke kampus. Beliau sosok yang rajin beribadah dan memperhatikan solat, selain itu ia juga sosok teladan yang memiliki relasi yang baik bukan hanya dengan sesama dosen maupun mahasiswa tapi juga staf di kampus sehingga tidak mengherankan jika beliau sangat di hormati.
Selain mengajar di S1, dan S2 profesor dengan kekhususan bidang pidana tersebut juga mengajar di program doktor ilmu hukum Unissula dan sekaligus menjabat sebagai sekretaris program. Kepergiannya meninggalkan suami, dua anak dan empat cucu.