SEMARANG – Gubernur Jateng Bibit Waluyo mengajak sarjana untuk pulang ke daerahnya dan membangun desanya masing-masing, ketimbang berharap banyak untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). ”Dengan bekal ilmu yang telah didapat semasa kuliah, mari kita membangun desa agar lebih maju,” jelas Bibit, Sabtu (20/4), saat memberi sambutan dalam acara wisuda ke-65 di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang. Bibit mengatakan, untuk membangun Jawa Tengah memang masih mengalami kendala, seperti pengangguran dan kemiskinan.
Salah satu mengatasi pengagguran adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru, yakni bisa dilakukan lewat wirausaha. ”Menjadi sarjana adalah awal yang baik, jangan cepat puas dan berhenti berjuang, namun justru harus mengasah diri, yang salah satunya bisa dilakukan dengan cara wirausaha. Saya yakin sarjana mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja di desanya,” jelasnya. Toh menurutnya, pemerintah provinsi telah membantu lewat modernisasi di segala bidang baik itu pertanian, peternakan, dan usaha kecil menengah. Termasuk juga pembenahan infrastruktur jalan-jalan di pedesaan, sehingga memudahkan transportasi pengiriman komoditi dari desa ke wilayah lain. ”Jawa Tengah termasuk provinsi terkuat dalam ketahanan pangannya di Indonesia. Yakini memasok beras, brambang, kedelai, dan jagung. Namun, memang belum bisa memasok untuk semua daerah, di luar Jateng. Untuk tingkat kemiskinan juga sudah berkurang, jika tahun 2008 mencapai 20 persen, kini tinggal 14,3 persen,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor Unissula Prof Dr Laode M Kamaluddin juga mengatakan kepada wisudawan, yang intinya harus siap untuk bersaing dan melakukan yang terbaik bagi diri, lingkungan, dan masyarakat. Wisuda ke-65 ini Unissula mencetak 833 lulusan S1, S2, dan D3. Sampai saat ini, Unissula telah meluluskan sebanyak 26.006 wisudawan.