Unissula kembali menyelenggarakan Kompetisi Futsal Piala Rektor bertempat di lapangan futsal kampus Kaligawe mulai 28/12. Kompetisi di ikuti oleh 11 tim dari semua fakultatas yang ada di Unissula yaitu Fakultas Kedokteran Umum, Fakultas Kedoteran Gigi, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas Agama Islam, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Bahasa, dan Fakultas Ilmu Komunikasi.
Kompetisi di buka oleh Rektor Prof Laode M Kamaluddin (28/12). Dalam sambutannya Laode menghimbau agar para mahasiswa bermain sportif “Bermain sportif dan menjunjung nilai-nilai keolahragaan merupakan awal dari sebuah kemenangan itu sendiri”. Ujarnya ke depan Laode mengharapkan futsal menjadi landmark olahraga di Unissula.
Senada dengan hal tersebut ketua panitia sekaligus Kepala Badan Kemahasiswaan Unissula Drs Suseno mengungkapkan kegiatan futsal ini selain sebagai sarana promosi sekaligus untuk mempersiapkan atlet-atlet futsal dalam kompetisi Pekan Olah Raga Mahasiswa (POM).
Kompetisi yang berakhir hari ini 30/12 menasbihkan tim Fakultas Ilmu Keperawatan sebagai Juara setelah menumbangkan Fakultas Bahasa di partai final dengan skor 5-2.
Bidik Prestasi
Unissula sebagai salah satu perguruan tinggi besar, kini tengah menyiapkan atlit-atlit terbaiknya di cabang ini guna berpartisipasi pada turnamen yang lebih bergengsi baik di tingkat wilayah maupun nasional. Melihat potensi yang ada maka bukan suatu hal yang mustahil jika kemudian Tim Futsal Unissula bisa meraih sukses di masa depan.
Dalam kompetisi tersebut panitia secara khusus memantau pemain pemain berbakat yang selanjutnya akan di bina di tingkat universitas untuk mewakili Unissula dikompetisi tingkat wilayah dan nasional.
Kompetisi Futsal Piala Rektor merupakan agenda tahunan dan sudah berjalan sejak tahun lalu. Menariknya setiap kali kompetisi di gelar maka dapat dipastikan animo dari mahasiswa.
Gandrung Futsal
Hampir tidak ada yang tak mengenal futsal. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa bahkan kaum Hawa juga tak sedikit yang menaruh minat terhadap olahraga indor tersebut. Olah raga ini masuk ke Indonesia pada medio tahun 2000-an dan selanjutnya mendapatkan pengakuan dari PSSI pada tahun 2004. Meskipun tergolong baru namun futsal segera populer sebagai salah satu olah raga alternatif bagi manusia segala usia.
Tak mengherankan rasanya jika kemudian muncul berbagai kompetisi futsal di berbagai level. Lapangan futsal pun semakin menjamur dan menghiasi sudut- sudut kota bahkan ada diantaranya yang buka selam 24 jam. Ini semua membuktikan bahwa olahraga ini sangat digemari di Indonesia.
Dengan luas lapangan yang lebih kecil dari pada permainan sepak bola, serta jumlah pemain yang lebih sedikit menjadikan futsal sebagai permainan yang atraktif. Hal tersebut jelas tak berlebihan mengingat hampir semua pemain akan lebih sering mendapatkan bola. Keadaan ini juga memaksa para pemain untuk rajin bergerak. tak ada waktu untuk bersantai karena jika para pemain sebuah tim bermain lamban maka dapat dipastikan penjaga gawang akan lebih sering memungut bola dari gawangnya.