Menu 

FH – BATAN Kerjasamakan Sosialisasi Nuklir

Thursday, April 5th, 2012 | Dilihat : 538 kali

Fakultas Hukum (FH) Unissula bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) mengadakan sosialisasi pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai dalam perspektif hukum internasional dan syariah Islam di kampus Kaligawe (5/4).

Ilmuan BATAN Dr Ferhat Aziz menyatakan kerjasama dengan Unissula sangat penting karena kampus tersebut terletak dekat dengan “matan” basis basis pengembangan nuklir untuk tujuan damai seperti di bidang pertanian, peternakan, dan kesehatan. Secara geografis Unissula sangat dekat dengan kabupaten Demak, Jepara, Pekalongan, Kendal, Blora dll. Dimana kabupaten tersebut telah menanam padi varietas unggul hasil rekayasa  teknologi nuklir. Dan Unissula bisa menjadi salah satu pembina maupun membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat karena selama ini masyarakat masih banyak yang belum paham penggunaan nuklir untuk tujuan damai

FH Unissula juga secara aktif bisa terlibat dalam penelitian ketenaganukliran khususnya dalam bidang hukum internasional karena teknologi nuklir saat ini telah berkembang sangat pesat dan membutuhkan kajian hukum yang mendalam. Saat ini BATAN telah bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi besar di Indonesia baik dalam sosialisasi maupun penelitian hukum internasional ketenaganukliran.

Nuklir juga dapat dikembangkan dibidang peternakan seperti penggemukan ternak, mempercepat pertumbuhan maupun untuk kesehatan ternak melalui pembuatan vaksin vaksin yang unggul dan aman. Nuklir juga sangat efektif dalam pembuatan pupuk kandang bermutu tinggi. Sementara dibidang pertanian bisa dimanfaatkan untuk pencarian sumber air di daerah yang sangat kering terutama dimusim kemarau. Pemetaan jenis tanah (soil maping), hal itu sangat penting karena nuklir bisa membantu memetakan tanah sesuai dengan karakteristik tanaman yang cocok tumbuh di atasnya dimana hal itu telah dikerjasamakan dengan Kementrian Pertanian.

Nuklir juga sangat berperan penting dalam bidang kesehatan karena bisa dimanfaatkan menjadi teknologi pemindai yang sangat akurat dalam mendeteksi berbagai penyakit dibanding dengan cara cara yang konvensional. Di Indonesia kedokteran nuklir telah dirintis sejak tahun 1960an dan banyak dokter yang telah mengambil spesialisasi kedokteran nuklir (SpKN).

Drs Ahmad Daroji Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI Jateng)  yang juga menjadi pembicara dalam kesempatan tersebut menyatakan pada umumnya alim ulama mendukung segala upaya pemanfaatan nuklir yang aman untuk dipergunakan  mendukung kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia dengan tujuan damai.

Sementara itu Dekan FH Unissula Dr H Mustagfirin SH MH menyoroti kontroversi perkembangan nuklir yang sering terjadi bahkan meruncing hingga kini. Menurutnya salah satu solusinya adalah adanya landasan hukum,  penegakan hukum yang konsisten di bidang ketenaganukliran. Sehingga tidak ada kecurigaan yang berpotensi merugikan.

Sosialisasi ini dihadiri oleh para alim ulama di Semarang, dosen dan mahasiswa.

Related News