Dewan Perwakilan Mahasiswa FE Unissula menyelenggarakan seminar nasional bertemakan “Edukasi tentang miniatur pemerintahan di perguruan tinggi” pada Jumat (20/11) . Acara yang dilaksanakan di Aula Fakultas Ekonomi Lt II ini menghadirkan 3 narasumber yaitu Wakil DPRD Jateng, Sukirman, SS, Wakil Gubernur Jateng yang diwakili oleh Taufik Hidayat selaku Koordinator Staf Ahli Gubernur, Bupati dan Walikota se Provinsi Jawa Tengah, dan Rektor Unissula Anis Malik Thoha Lc MA PhD.
Pada sesi pertama Sukirman menyampaikan bahwa tata kelola pemerintahan dan negara ideanya menggunakan model pembagian kekuasan ala Trias Politica yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Jika dijalankan sesuai tupoksinya maka model tersebut bisa diadopsi organisasi atau lembaga apapun termasuk di dalam kampus.
Wakil DPRD Jateng periode 2014-2019 tersebut juga menjelaskan banyak hal tentang tupoksi DPRD sebagai lembaga Legislatif dan tentang Isu Otonomi kampus.
Otonomi kampus yang dimaknai dengan kebebasan akademis, tidak adanya campur tangan pemerintah di kampus, kebebasan bereskpresi, kebebasan berserikat dan berkumpul, dan bebas berbicara apapun dalam konteks akademis.
Dalam penutupannya, Sukirman berkata “Dengan tetap menjaga semangat otonomi kampus, kampus akan mengadopsi sistem tata kelola yang bagaimana lagi?? Akan menerapkan trias politica, atau seperti tata kelola pemerintahan, ataukah mengacu pada aturan tata kelola dirjen pendidikan tinggi? Apapun itu, mari tetap kita junjung tinggi semangat kolektifitas, kekeluargaan, gotong royong, dan demokrasi yang sehat”
Sedangkan pada sesi kedua, Taufik Hidayat menyampaikan tentang tata kelola kampus yang baik itu dengan memperhatikan “Good Government” dengan menjadi pemerintahan yang baik sesuai dengan idealisme mahasiswa.
Rektor Unissula di sesi penutup juga tidak kalah menarik dalam penyampiaan materinya. Beliau menanyakan kesiapan mahasiswa di dalam menghadapi MEA 2015 yang mana pada Desember 2015 sudah resmi dimulai.
Maka dari itu, sebagi akademisi kita semua harus mengembangkan potensi sebaik-baiknya agar siapa menjadi pemimpin bangsa yang mnampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di hadapan bangsa lain.