Rob masih menjadi permasalahan serius bagi daerah – daerah di sepanjang jalur pantai utara Jawa. Tidak mengherankan jika banyak peneliti tertarik untuk memberikan solusi. Salah satunya yakni Fatchur Roehman mahasiswa Doktor Teknik Sipil (DTS) Fakultas Teknik Unissula. Dalam desertasinya yang berjudul model bendung karet berisi air sebagai bendung gerak untuk penanggulangan banjir dan rob akan dipresentasikan dalam ujian terbuka promosi doktor di DTS pada Kamis (15/9).
Menurut Fatchur pantai utara Jawa Tengah sering mengalami air laut pasang (rob) yang masuk ke daratan misalnya di Kota Semarang, Demak, dan Pekalongan yang lokasinya di tepi pantai dan dilalui oleh beberapa sungai atau drainase perkotaan. Berbagai langkah penanggulangan dari Pemerintah terkait banjir dan genangan air pasang antara lain dengan bendung tetap dan bendung gerak belum memberikan solusi yang maksimal.
Permasalahan yang kerap muncul adalah penanganan rob dengan bendung tetap, ketika terjadi hujan/banjir air dari hulu tidak bisa mengalir ke lautan, sehingga mengakibatkan banjir.
Penelitiannya fokus untuk mengevaluasi bentuk segitiga, segiempat, silinder, trapezium pada bendung karet berisi air yang disimulasikan pada sirkuit kanal air tertutup di laboratorium Fakultas Teknik Unissula, agar bendung karet berisi air tersebut mampu menahan gaya geser yang berasal dari aliran hulu.
Dari hasil analisisnya maka bentuk bendung karet berisi air sangat sesuai untuk penanganan mitigasi bencana. Novelty atau hasil terbarukan dari penelitiannya adalah adanya pengembangan rumus baru terkait gaya geser adalah dengan hasilnya tabel perbandingan ketinggian elevasi di hulu dengan kebutuhan minimal panjang bendung, sehingga masyarakat mudah untuk mengaplikasikan dari hasil tabel tersebut.
Adapun tim yang akan menjadi penguji antara lain Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA (Promotor), Ir Moh Faiqun Ni’am MT PhD (Ko Promotor), Prof Ir Pratikso MST PhD, Prof Dr Ir Antonius MT, Prof Dr Ir Muhammad Mukhlisin MT, Dr Ir Soedarsono MSi, dan Ir Rachmat Mudiyono MT PhD.