Menu 

Fakultas Bahasa Unissula Kampanyekan Pengajaran Reflektif

Tuesday, March 7th, 2017 | Dilihat : 134 kali
Pengajaran Reflektif

Gambar: Dr Issy Yuliasri MPd

Mengajar secara reflektif menjadi tuntutan yang penting dalam dunia pendidikan dewasa ini. Namun demikian mengajar secara reflektif bukan hal yang mudah karena membutuhkan pengembangan  berkelanjutan “Mengajar secara reflektif membutuhkan pengembangan profesional seumur hidup” ungkap Dr Issy Yuliasri MPd dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Unissula (7/3).

Mengajar reflektif adalah aktivitas atau proses dimana pengalaman mengajar diingat, dipertimbangkan dan dievaluasi, biasanya ada hubungannya dengan tujuan yang lebih luas. Hal tersebut adalah respon pada pengalaman masa lampau dan melibatkan ingatan sadar dan menguji  pengalaman sebagai dasar untuk evaluasi dan pembuatan keputusan dan sebagai sebuah sumber untuk perencanaan  dan pelaksanaan.

Mengapa pembelajaran reflektif penting. Tanpa berpikir reflektif, pembelajaran bisa jadi tak bermakna. Semua berjalan rutin dan kerap kehilangan gairah. Meski telah berlangsung dalam rentang waktu lama, guru dan murid tak mampu maknai proses pembelajaran di kelas. Pengalaman berharga apa yang bisa mereka ambil setelah mengalami aktivitas pembelajaran. Guru tak paham esensi mengajar. Sebaliknya, murid pun tak punya kesadaran diri, mengapa mereka harus belajar.

Pengajaran reflektif membutuhkan sosok guru yang memiliki karakteristik reflektif antara lain memiliki kapasistas dalam monitoring, memberikan kritik, perencanaan, implementasi dan evaluasi program.

Senada dengan Issy, pembicara kedua yakni Tuswadi PhD mengungkapkan pengajaran reflektif yakni melihat apa yang kita lakukan di dalam kelas, berfikir tentang mengapa kita melakukannya, dan berfikir jika hal itu dilakukan, hal itu juga membutuhkan proses pengamatan diri dan evaluasi diri secara lebih mendalam.

Seminar nasional tersebut diikuti para guru dilingkup Sermarang, dosen, dan para mahasiswa Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi.

 

Related News