Fakultas Agama Islam (FAI) Unissula mengadakan seminar nasional dengan menghadirkan budayawan Agus Sunyoto, dan Muhtar Arifin M Lib bertempat di kampus Kaligawe (19/5). Menurut Agus Sunyoto kebudayaan merupakan benteng untuk mempertahankan eksistensi sebuah bangsa.
“Kebudayaan menempati posisi sentral dalam mempertahankan eksistensi sebuah bangsa, kita bisa lihat banyak bangsa yang tak punya tradisi kebudayaan yang mengakar sekarang punah dan terhapus dari peta dunia dan hanya meninggalkan suku – suku kecil yang tidak lagi eksis”. Ungkap ketua Lesbumi tersebut.
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa bangsa Indonesia sangat kaya akan tradisi kebudayaan sehingga ketika dijajah ratusan tahun tidak kehilangan jatidiri dan identitasnya. Hal itu berbeda jauh dengan bangsa Filifina yang ketika dijajah Spanyol tidak lebih satu abad sudah mengalami perubahan total baik dari segi agama dan lainnya. Demikian juga dengan dinasti Andalusia yang telah berkuasa selama 700 tahun tumbang tak berbekas karena mereka tidak mengembangkan kebudayaan yang ditopang tradisi lokal.
Kebudayaan menjadi sedemikian penting di era globalisasi yang dapat menjadi filter sehingga tidak mudah tergerus dan terombang ambing oleh arus dan tren global pendukung utama sekularisme . “Globalisasi berusaha menghilangkan identitas budaya lokal. Dengan globalisasi mereka menargetkan penjajahan global yang tidak lagi mengenal agama, tradisi maupun akar budaya. Mereka akan berusaha menghapuskan itu semua. Maka mari jaga dan lestarikan budaya adiluhung bangsa”. Pungkas Agus Sanyoto.