Menu 

Enterpreneurship Kunci Kemakmuran

Friday, April 20th, 2012 | Dilihat : 1004 kali

Unissula melepas 826 Peserta dalam prosesi yang akan dilakukan selama dua hari mulai hari ini dan besok (21/4) di Aula Fakultas Kedokteran.  Acara wisuda kali ini juga dapat di saksikan live melalui streaming di website Unissula.

Berikut merupakan sambutan Rektor Unissula Prof Dr Laode M Kamaluddin dalam prosesi wisuda ke 63 tahap pertama :

SAMBUTAN REKTOR UNISSULA

PADA ACARA WISUDA Ke 63

Prof. Dr. H. Laode M Kamaluddin, MSc, M. Eng

Jum’at, 20 April 2012

Assalamu’alaikum wr. wb.

Yth. Koordinator Kopertis Wilayah VI Jateng

Yth. Koordinator Kopertais Wilayah X Jateng

Yth. Dewan Pembina, Pengawas dan Pengurus YBWSA

Yth. Anggota Senat Universitas dan seluruh civitas akademika UNISSULA

Para Wisudawan/wisudawati beserta orang tua

Tamu undangan yang tidak dapat kami sebut satu per satu yang berbahagia

 

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala, atas limpahan karunia-Nyalah, kita dipertemukan di majlis dzikir, majlis ’ilmu yang sangat mulia ini. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa yang akan memperoleh derajat kemuliaan di sisi Allah.

 

Shalawat dan salam kita haturkan kepada manusia utama, baginda rasulullah SAW. pribadi visioner, guru entrepreneur, yang telah berhasil, tidak hanya mengkreasi kesuksesan pribadi, tapi kesuksesan masyarakat dan bangsanya. Beliau yang telah berhasil membelalakkan mata dunia, merubah bangsa arab sebagai sebuah bangsa pinggiran, menjadi pusat peradaban dunia. peradaban yang dibangun atas landasan iman dan takwa, peradaban yang penuh kasih sayang, peradaban yang penuh prestasi.

Saudara-saudara civitas akademika yang berbahagia.

Dalam suasana yang penuh kebahagiaan ini. Pertama dan utama, perkenankan saya untuk mengucapkan selamat, kepada wisudawan-wisudawati atas kesuksesannya dalam  memanen benih-benih yang ditanam bertahun-tahun lamanya. Hari ini, jerih payah kalian terbayar sudah, apa yang kalian impikan menyandang gelar kesarjanaan hari ini betul-betul menjadi kenyataan. Dan untuk semua kenikmatan ini, patutlah kita berucap syukur kepada Allah Swt.

Saudara-saudara civitas akademika yang berbahagia

Menjadi seorang sarjana itu artinya, saudara sudah menjadi bagian dari masyarakat elit negeri ini, masyarakat intelektual. Dan bekal pengetahuan yang saudara peroleh merupakan amanah yang semestinya digunakan untuk kepentingan yang lebih besar, tidak semata kepentingan individu kalian, tapi kepentingan masyarakat dan bangsa kalian.

Di pundak kalian lah bergantung nasib bangsa ini, akankah menjadi bangsa besar ataukah tetap menjadi bangsa kerdil. Semua itu bergantung pada kreatifitas kalian semua. Berkenaan dengan hal ini, ijinkan saja untuk sedikit membuka cakrawala tentang dunia yang sedang saudara hadapi saat ini.

Saudara-saudara civitas akademika yang berbahagia.

Hari ini, fenomena dunia menunjukkan adanya pergeseran fundamental kekuatan ekonomi dunia. Jika sebelumnya ekonomi dunia berada dalam genggaman Amerika dan Eropa, hari ini arus perdagangan telah berubah arah, bandul ekonomi dunia berpindah, ke negara-negara yang dikenal dengan sebutan BRIC (Brasil, Rusia, India  dan China) dan menyusul grup ekonomi baru yaitu EAGLEs meliputi (China, India Brasil, Indonesia, South Korea, Russia, Mexico, Taiwan dan Turkey)

Fakta ini semacam ini semestinya bisa kita tangkap secara cerdas, sebagai titik tolak untuk membawa bangsa Indonesia, menjadi negara maju

Saudara-saudara civitas akademika yang berbahagia.

Melihat pada potensi ekonomi indonesia, sebuah data baru yang dilangsir tahun ini, menunjukkan angka GDP kita telah mencapai 834 biliun dolar atau dalam krus rupiah berarti  Rp 7.506 trilyun.

Apa sesungguhnya makna angka ini bagi kita?

Angka US $ 834 billion ini sesungguhnya merupakan jumlah perputaran ekonomi kita selama satu tahun. Jika angka ini dibagi penduduk Indonesia yang berjumlah 240. juta, maka hasilnya adalah 3.512,5. (tiga ribu lima ratus dua belas koma lima dollar), yang kalau dikruskan ke rupiah. (Angka tersebut dikali 9000), jumlahnya adalah Rp. 31. 612. 500. (tiga puluh satu juta enam ratus dua belas ribu lima ratus rupiah).

Itulah jatah rata-rata uang, yang semestinya dihasilkan setiap individu di negara ini, setiap tahunnya. Jika angka tersebut dibagi dua belas bulan, hasilnya adalah 2.634. 375 rupiah. Jadi, dengan kekayaan bangsa pertahun di atas, maka kekayaan per-individu setiap bulannya adalah Rp 2.644. 375. (Dua juta, enam ratus tiga puluh empat ribu tiga ratus tujuh puluh lima rupiah).

Jika dalam sebuah keluarga terdapat lima orang, maka kekayaan keluarga tiap-tiap bulannya adalah 13.171.875 rupiah. Inilah kekayaan rata-rata perbulan yang dimiliki setiap keluarga hari ini.

Saudara-saudara civitas akademika yang berbahagia.

Sengaja saya ilustrasikan ini semua untuk menjadi gambaran betapa prospeknya dunia kerja hari ini. Betapa besar potensi kita untuk menjadi makmur jika kita memutuskan pada dunia enterpreneurship. Karena dalam dunia enterpreneurship jumlah kekayaan yang disediakan untuk bangsa ini cukuplah besar, yakni 834 billion dollar / 7.506 trilyun. Sementara pada saat yang sama jumlah APBN kita hanya 1101. trilyun. Inilah jatah uang yang bisa dinikmati oleh pegawai negeri kita hari ini.

Sungguh ironi, bila bangsa ini lebih memilih menjadi pegawai negeri dari pada pengusaha. Memilih berebut uang 1000 trilyun ketimbang 7000 trilyun. Karena hal itulah, berkali-kali saya tekankan sebagai mahasiswa jebolan universitas Islam Sultan Agung, hendaknya memilih menjadi enterpreneurship dari pada pegawai.

Percayalah hanya menempuh enterpreneurship saudara bisa mendapatkan kemakmuran individu juga mensejahterakan rakyat. Sementara menjadi pegawai negeri anda hanya memberi beban pada bangsa ini. Kita sama-sama tahu, seorang pegawai digaji dari APBN Negara. Sedang APBN diambil dari uang para Pengusaha. Karena itulah semakin sedikit pegawai negeri dan semakin banyak pengusaha semakin makmurlah sebuah bangsa karena pengusahalah yang membayar pajak yang dikumpulkan menjadi APBN.

Saudara-Saudara Civitas Akademika yang Berbahagia.

Menjadi seorang intlektual itu artinya kita harus mampu memindah cara pandang kita, dari seputar kepentingan yang kecil, menuju kepentingan yang besar. Dari cara pandang yang sebatas semarang-kaligawe, menuju cara pandang dunia. Kita harus peka melihat perkembangan dunia, dan senantiasa menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Kita harus terus memperbaharui keilmuan kita dan mengokohkan karakter kita. Dengan cara itulah sesungguhnya kesuksesan itu  ditentukan. Tak peduli dari bangsa manapun saudara. Sepanjang ada benih-benih keungulan di dalamnya dan ada keinginan kuat untuk mengejawantahkan benih-benih keunggulan anda akan tampil sebagai pemenang.

Lihatlah betapa peta perekonomian dunia terus berubah dari waktu ke waktu. Lihat pula, bagaimana peradaban dunia dipergilirkan dari masa ke masa. Sehubungan dengan ini, siapapun yang ingin menguasai dunia, hendaknya ia terus bersedia untuk memperbaharui keilmuannya. Dan mengokohkan karakternya.

Sebagai seorang muslim tentu saja kita dituntut menjadi pribadi unggul. Pribadi yang mendapat kehormatan julukan mulia dari Allah sebagai generasi Khaira Ummah. Generasi yang unggul yang tak terkalahkan. Generasi yang senantiasa menjadi impian dari UNISSULA.

Saudara-saudara civitas akademika yang berbahagia.

Dalam upaya besar melahirkan generasi muslim unggul, generasi khaira ummah. Patut kita sukuri, bahwa sampai hari ini, dengan kesadaran penuh atas peta perkembangan dunia, UNISSULA telah berada pada jalan yang benar. UNISSULA telah berada dalam pusaran global dengan jaringan kerjasama yang begitu luas, meliputi;  Maroko, India, Irak, Turki, Perancis, Korea, Belanda, Jepang, Philiphina, USA juga Malaysia. Yang ditransformasikan kepada dosen dan mahasiswa. Hingga karenanya UNISSULA telah diakui dalam peta pergaulan dunia.

Untuk pemangku kebijakan yang lebih tinggi, tentu saja perkembangan yang terjadi di UNISSULA ini patut mendapat dukungan dan perhatian secara seksama. Karena betapapun sebuah kemajuan, hanya akan terjadi kalau ada konsistensi dan kesungguhan secara berjamaah, untuk mengerjakan apa yang kita impikan. “Tulis apa yang ingin kamu lakukan, lakukan apa yang kamu tulis. Jangan mundur dan jangan ragu”. Ingatlah “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali kaum itu mau merubah apa yang ada pada dirinya“.

Saudara-saudara civitas akademika yang berbahagia

Pada akhirnya, sekali lagi, saya mengucapkan selamat bagi saudara yang telah berhasil meraih gelar, semoga bekal ilmu yang diperoleh selama kuliah menjadi jalan menuju keridhaan Allah dalam memenuhi amanat kekhalifahan. Memakmurkan bumi, berkerja semaksimal mungkin tidak saja untuk kemaslahatan keluarga, tapi untuk kemaslahatan umat secara bersama-sama.

Kepada orang tua wisudawan kami juga mengucapkan selamat seiring dengan permohonan maaf kami atas nama seluruh dosen dan karyawan UNISSULA, bila selama memberikan amanat pendidikan di kampus UNISSULA ini banyak salah dan khlilaf. Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat atas kepercayaan Bapak/Ibu mengamanatkan pendidikan di kampus tercinta ini.

Dan, kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya, amal shalihnya terhadap keberlangsungan pendidikan di UNISSULA ini kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah membalasnya dengan kerahmatan, keberkahan dan ampunan. Mohon maaf bila dalam sambutan ini banyak yang tiak berkenan di hati bapak/ibu.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Related News