Dosen Fakultas Kedokteran Unissula, dokter Bagus Herlambang PhD berhasil memperoleh gelar PhD (doktor) di Universitas Hiroshima, Jepang (22/10). Bagus Herlambang lulus dengan predikat cumlaude dengan indeks prestasi komulatif 3.75 sebagai Doktor di bidang Ilmu Kedokteran dan Spesialis Bedah Jantung dan Pembuluh Darah.
Yang membuat bangga tiga artikelnya juga diterima di Jurnal Ilmiah Internasional (Journal Of Vascular Surgery). Jurnal ilmiah dengan Impact Factor 3,861 tersebut merupakan jurnal terbaik di bidang bedah pembuluh darah, serta berhasil menduduki peringkat 10 dari 187 jurnal di bidang Bedah dunia.
Program Pasca Sarjana ditempuh tepat waktu. Satu tahun pertama ia gunakan untuk Research Student, sementara 4 tahun berikutnya untuk S3 dan Spesialisasi. Ia mengambil program Studi di bidang Bedah Jantung dan Pembuluh Darah pada orang dewasa. Begitu juga dengan Spesialisasinya.
Ia merasa beruntung memperoleh program spesialis melalui Kementrian Kesehatan setempat. Seleksi yang dilakukan sangat ketat sehingga hanya sedikit saja yang mampu memperolehnya. Selain nilai akademik yang bagus, menjadi Dokter, serta memiliki pengalaman praktik minimal 3 tahun, lancar berbahasa Jepang juga menjadi syarat utama.
“Dunia mencatat sebanyak 2,9% – 32% terjadi kelumpuhan pasca operasi pembuluh darah aorta” dalam pendahuluan thesisnya. Pria kelahiran Jakarta, 15 Februari 1978 ini mencoba mengulas lebih lanjut, Kelumpuhan terjadi pada bagian tungkai bawah. Pada saat dilakukan pembedahan pada Pembuluh Darah Aorta, Sumsum Tulang Belakang kekurangan pasokan darah.
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat syaraf menuju kaki, sehingga mengakibatkan kelumpuhan. Keprihatinanya ini mendorongnya untuk mempelajari dan menelitinya. Thesis dengan judul “New method for absolute spinal cord ischemia protection in rabbit” menghantarkannya kepada titel Doktor. Signifikansi uji coba yang dilakukan pada hewan dan manusia sangat baik. Ia berhasil mencegah terjadinya kelumpuhan pasca operasi.
Go Internasional
Kembalinya Bagus Herlambang tentu menambah kualitas dosen Fakultas Kedokteran Unissula yang terus berbenah menjadi Fakultas Kedokteran berkelas internasional. Dimana hal ini tidak hanya dipersiapkan melalui fasilitas pendukung seperti teaching hospital tetapi juga kualitas usmber daya para pengajarnya.
Rektor Unissula Prof Laode M Kamaluddin juga menyambaut baik kembalinya Bagus Herlambang. “Sebagai Rektor saya sangat apresitif dengan prestasi dokter bagus karena mampu menyelesaikan studi tepat waktu dengan hasil istimewa di universitas sekelas Hiroshima Jepang tentu bukan perkara mudah, terlebih jurnal- jurnal ilmiahnya juga diakui sebagai salah satu penelitian yang terbaik di bidangnya” Ujarnya. Masih menurut Laode “Saya senantiasa mendorong para dosen Unissula untuk kuliah di universitas-universitas terbaik di luar negeri agar mereka juga mempunyai kompetensi global, karena berkualitas tidaknya mahasiswa juga dipengaruhi oleh kualitas pendidikan para dosennya”.
Bagus Herlambang menyelesaikan studi di sana melalui beasiswa Beasiswa Monbukagakusho. Beasiswa tersebut ia peroleh melalui seleksi ketat yang dilakukan oleh Kedutaan Jepang di Jakarta.
Pemerintah Jepang memberikan beasiswa untuk semua cabang ilmu. Salah satu diantaranya adalah Ilmu Kedokteran. Untuk memperoleh beasiswa tersebut salah satu syaratnya adalah memiliki Tofle 550, serta membuat proposal penelitian menjadi syarat utama. Ia mengajukan tema penelitian “Sumbatan Pembuluh Darah Koroner” pada saat mendaftar.
Minatnya kuliah di Hiroshima salah satunya karena faktor Prof Dr Taijiro Sueda. Yang dikenal sebagai ahli bedah pada penyakit gangguan irama jantung. Bagus juga menambahkan, selain universitas tersebut merupakan universitas negeri, biaya hidup di sana cukup terjangkau.
Penduduk Negeri Sakura dikenal sangat disiplin. Pekerja keras dalam melakoni keseharianya. “Kantor Pemerintahan di sana memberikan pelayanan sangat baik, bahkan sering bekerja melebihi waktu yang ditetapkan” sanjungnya. Jepang merupakan Negara yang bersih dengan tata ruang Kota sangat rapi.
Faktor bahasa merupakan kendala utama yang ia hadapi saat pertama kali datang. Semua komunikasi dilakukan menggunakan bahasa Jepang, baik di kelas, Laboratorium, dan Rumah Sakit. Terlebih ketika berkomunikasi dengan para Perawat dan pasien. Beruntung, dari pihak Universitas menyediakan kursus intensif bahasa Jepang. Sehingga tidak perlu lagi mencari di luar. “sering berlatih dengan berbicara kepada warga sekitar yang tidak bisa berbahasa Inggris, akan lebih mempercepat dalam penguasaanya” saat berbagi trik kepada kami.
Ia juga mensuport pada para mahasiswanya agar “Rajin belajar, kerja keras, dan disiplin tinggi menjadi harga mati untuk meperoleh masa depan yang gemilang. Dan kuasai bahasa asing”. Pesannya kepada mahasiswa.
Sekembalinya dari S3 di luar negeri, Bagus berharap semoga ilmu yang sudah didapat memberikan manfaat kepada orang banyak. “Ikut serta meningkatkan kesehatan di Indonesia” tambahnya.